PEDOMAN PROGRAM SANITASI SEKOLAH JENJANG SMP UPAYA MEWUJUDKAN STRATIFIKASI SANITASI PARIPURNA

BERITA
Rabu, 13 April 2022 Oleh Admin Peserta Didik SMP
Dilihat: 546 pengunjung

Data Dapodik tahun 2020 menunjukkan 6 dari 10 sekolah di Indonesia tidak memiliki sarana cuci tangan pakai sabun. Selain itu, 1 dari 3-5 sekolah di Indonesia tidak memiliki akses jamban dan air bersih yang cukup, terpisah maupun layak. Padahal, salah satu syarat terciptanya lingkungan sekolah yang menyenangkan, aman, dan  sehat, serta mendukung proses pembelajaran adalah adanya ketersediaan sarana air, sanitasi dan kebersihan yang memadai.

Kemdikbudristek melakukan berbagai kebijakan dalam mempersiapkan terciptanya kualitas kesehatan, salah satunya dengan optimalisasi UKS dan implementasi sanitasi di sekolah. Berlandaskan kebijakan tersebut, Bidang Peserta Didik, Direktorat SMP menyusun buku Pedoman Program Sanitasi Sekolah Jenjang SMP.

Penyusunan buku Pedoman Program Sanitasi Sekolah Jenjang SMP ini memberikan informasi menyeluruh kepada sekolah-sekolah mengenai perencanaan, pelaksanaan, memantau dan meninjau program sanitasi UKS sebagai bagian dari kegiatan sekolah baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Direktur SMP, Drs. Mulyatsyah, MM., mengatakan bahwa hadirnya pedoman ini agar dapat memberi arah bagi dinas pendidikan di setiap kabupaten/kota dalam memfasilitasi terwujudnya hidup sehat di sekolah, terutama dalam upaya menumbuhkembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) peserta didik, serta tercapainya kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan Trias UKS, yakni Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat dalam mendukungnya upaya mewujudkan gerakan masyarakat Indonesia sehat.

Buku ini dikemas secara sederhana, menarik, dan mudah dipahami. Diawali dengan ulasan mengapa sanitasi penting di lingkungan sekolah. Dilanjutkan dengan tiga komponen besar dalam program sanitasi sekolah yang meliputi sarana, PHBS, dan manajemen sanitasi untuk mencapai paripurna stratifikasi sanitasi. Terkait bagaimana kondisi sanitasi di sekolah serta peran dan tanggung jawab apa yang perlu dilakukan peserta didik, guru, dan warga sekolah dalam menjalakan tahapan pelaksanaan sanitasi sekolah, tidak luput dari ulasan buku pedoman ini.

Koordinator Peserta Didik, Maulani Mega Hapsari juga berharap buku ini mendapat sambutan dari penyelenggara pendidikan, satuan pendidikan, dan terutama para peserta didik sebagai motor penggerak pelaksanaan UKS di sekolah.