Opu Daeng Risadju Perjuangan Perempuan Sulawesi

Halo Sobat SMP! Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terdapat banyak tokoh yang telah berjuang untuk mencapai kemerdekaan dan keadilan. Salah satu di antaranya adalah Opu Daeng Risaju, seorang wanita bangsawan yang memiliki peran penting dalam perjuangan politik dan sosial di Sulawesi Selatan. Melalui keberaniannya dan keteguhan dalam menghadapi berbagai rintangan. Opu Daeng Risaju, lahir di Palopo Luwu pada tahun 1880 dengan nama Famajjah, adalah seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan. Kehidupannya yang penuh dengan tantangan dan perjuangan telah memberikan inspirasi bagi masyarakat di tanah air.

Opu Daeng Risaju lahir dari keluarga bangsawan dengan ayah bernama Muhammad Abdullah To Bareseng dan ibu bernama Opu Daeng Mawellu. Keturunan langsung dari Raja Bone ke-22, La Temmasonge Matimoeri Malimongeng, memberikan Opu Daeng Risaju kedudukan yang terhormat dalam masyarakat Luwu. Gelar “Opu” yang disandangnya menunjukkan status kebangsawanan yang diberikan kepada seseorang setelah menikah atau menduduki jabatan dalam birokrasi kerajaan.

Meskipun tidak mengikuti pendidikan formal, Opu Daeng Risaju mendapat pendidikan agama sejak kecil, termasuk mempelajari Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama lainnya dari beberapa guru agama dan ulama di Sabang Paru, Luwu. Keterbatasan akses pendidikan pada masa itu tidak menghalangi semangatnya untuk belajar dan berkembang.

Pada tahun 1905, ketika Belanda melakukan ekspedisi terhadap kerajaan di Sulawesi Selatan, Opu Daeng Risaju dan suaminya pindah ke Pare-pare. Di sana, ia aktif dalam Partai Syarekat Islam Indonesia (PSII), sebuah organisasi politik yang berjuang melawan penjajahan. Keterlibatannya dalam PSII membuktikan keberaniannya dalam menentang penindasan, bahkan menjadi wanita pertama di Indonesia yang memimpin partai politik Islam.

Aktivitas politik Opu Daeng Risaju tidak luput dari perlawanan, baik dari pihak Belanda maupun keluarganya sendiri. Meskipun dihadapkan pada tekanan yang berat, termasuk hukuman fisik seperti menjadi tuli karena ditembak di dekat telinganya, Opu Daeng Risaju tetap teguh dalam perjuangannya.

Setelah Indonesia merdeka, Opu Daeng Risaju hidup sederhana di Parepare bersama anaknya. Pada tahun 1964, ia meninggal dunia dan dimakamkan di kompleks makam raja-raja Lakkoe di Palopo. Pengabdiannya terhadap perjuangan kemerdekaan tidak pernah dilupakan, dan pada tahun 2006, Opu Daeng Risaju diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

Kisah perjuangan Opu Daeng Risaju adalah inspirasi bagi generasi muda Indonesia, terutama perempuan, untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi rintangan dan mengejar cita-cita. Meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, keberanian, keteguhan, dan semangatnya dalam memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan tetap menginspirasi banyak orang.

Opu Daeng Risaju bukan hanya merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi simbol perjuangan dan keberanian perempuan dalam menghadapi segala tantangan. Kisahnya yang menginspirasi akan terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi-generasi yang akan datang.

 

Baca Juga  Langkah-Langkah Memperbarui Aplikasi Dapodik Versi Terbaru

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber : https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1358-opu-daeng-risaju-pejuang-wanita-asal-sulawesi

https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=73615

Scroll to Top