Peran Penting Ekosistem Sekolah dalam Mencegah Perundungan

Dunia pendidikan saat ini memiliki tantangan besar akibat berbagai permasalahan yang masih menjadi duri dalam daging. Berbagai masalah tersebut berupa kekerasan seksual, intoleransi, dan juga perundungan yang berdampak pada terhambatnya perwujudan lingkungan belajar yang baik.

Salah satu permasalahan yang selalu menghantui adalah perundungan atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah bullying. Melansir dari situs kemenppa.go.id, perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus.

Di lingkungan pendidikan sendiri, tidak jarang tindakan perundungan ditemukan. Entah perundungan yang dilakukan antarpeserta didik, antarguru, peserta didik kepada guru, atau bahkan guru kepada peserta didik.

Untuk mengatasi problematika klasikal seperti ini, tentunya diperlukan tindakan dan peranan yang kolaboratif dari seluruh ekosistem sekolah. Baik dari pihak kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta peserta didik harus bisa saling berkolaborasi untuk mencegah sekaligus mengatasi masalah perundungan di sekolahnya. Berikut adalah berbagai hal yang bisa dilakukan:

  • Pemahaman terkait perundungan

Hal yang menjadi dasar dalam pencegahan perundungan adalah pemahaman terkait perundungan itu sendiri. Satuan pendidikan harus bisa memberikan pemahaman mengenai perundungan kepada seluruh warga sekolah, baik guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik. 

Pemahaman terkait perundungan dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti amanat pembina saat upacara,  edukasi perundungan oleh guru di dalam kelas, ataupun membuat poster-poster terkait perundungan yang dipajang di lingkungan sekolah.

  • Sensitivitas terhadap situasi dan kebutuhan korban

Warga sekolah harus memiliki rasa simpati dan juga empati kepada warga sekolah lainnya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan ciri-ciri seseorang yang mengalami perundungan dan menawarkan bantuan yang sesuai. 

Ciri-ciri korban perundungan seperti sering cemas, sering menyendiri, tidak percaya diri, ataupun memiliki luka fisik/memar di tubuhnya. Jika melihat tanda-tanda seperti itu, lakukan pendekatan dengan korban untuk mengetahui detail perundungan lebih lanjut. Setelah itu, beri ia dukungan agar bisa bangkit melawan perundungan yang dialami.

  • Kebijakan sekolah terkait aksi perundungan
Baca Juga  Peran dan Tanggung Jawab Kader Kesehatan Sekolah dalam Program Gizi UKS

Satuan pendidikan harus bisa membuat kebijakan, aturan, dan juga sanksi yang tegas terkait aksi perundungan yang ada di lingkungan sekolah. Salah satunya adalah dengan menetapkan mekanisme penanganan kasus yang tepat di sekolah.

Selain itu, satuan pendidikan juga wajib tegas dan tidak pandang bulu dalam menindak pelaku perundungan. Hal ini guna membuat calon-calon pelaku perundungan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan pengecut tersebut.

  • Jalur komunikasi yang terbuka untuk pelaporan kasus

Satuan pendidikan perlu memiliki sistem mekanisme pelaporan kasus perundungan yang ada di lingkungannya. Pembentukan mekanisme dan standar operasional untuk jalur komunikasi pelaporan yang aman dan sensitif adalah salah satu cara agar kasus perundungan bisa lebih terungkap. Tak jarang korban ataupun warga sekolah lainnya enggan untuk melapor karena takut menjadi sasaran perundungan selanjutnya.

  • Mengadakan kegiatan antiperundungan

Satuan pendidikan bisa memulai program sekolah yang menyebarkan pesan dan perilaku kebaikan untuk membangun norma yang menentang perundungan. Program-program tersebut dapat dimasukkan ke dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler.

Ada pun berbagai kegiatan antiperundungan yang dapat dilakukan seperti Antibullying Day, pentas seni, penandatanganan deklarasi antiperundungan oleh seluruh warga sekolah, ataupun ide-ide kreatif lainnya. Satu hal yang perlu diingat bahwa seluruh ekosistem sekolah harus ikut terlibat dalam kegiatan tersebut agar lebih meningkatkan pengetahuan terhadap perundungan dan meningkatkan rasa kepedulian kepada korban perundungan.

Pada intinya, apapun cara yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mencegah dan mengatasi perundungan akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem sekolah turut mendukung. Oleh karena itu, mari bergandengan tangan dan ajak teman dan rekan untuk memberantas tindak perundungan di sekolah!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

Materi Workshop Perundungan Direktorat SMP September 2021

https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf

Scroll to Top