Ketahui Unsur Kebahasaan, Struktur, & Simpulan Isi Puisi Rakyat

Halo, Sobat SMP! Puisi rakyat memiliki keterkaitan yang mendalam dengan sejarah dan identitas negara Indonesia. Sebuah ungkapan lisan yang turun-temurun, puisi rakyat menjadi cerminan kearifan lokal, kehidupan masyarakat, dan nilai-nilai budaya yang beragam di masing-masing daerah. Puisi rakyat tidak hanya menjadi warisan sastra, tetapi juga sarana untuk menggambarkan keberagaman, adat istiadat, dan perjuangan nasional. Dengan kata-kata yang terlihat sederhana dan kaku namun penuh makna, puisi rakyat merupakan warisan bangsa berbentuk puisi, syair, dan gurindam. 

Pada puisi rakyat terdapat unsur kebahasaan, struktur yang digunakan serta kesimpulannya. Yuk, simak penjelasan di bawah ini, ya!

Unsur Kebahasaan dalam Teks Puisi Rakyat

a. Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah atau permintaan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pembicara atau penulisnya. Contohnya seperti: 

Jawablah pertanyaanku!

Kerjakan tugas sekolahmu!

Pulanglah ke rumah sekarang!

b. Saran
Kalimat saran mempunyai arti menyuruh atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan memberikan nasehat. Kalimat ini umumnya menggunakan kata-kata seperti “seharusnya”, “sebaiknya”, dan lain-lain. Contohnya seperti:
Sebaiknya kamu segera pulang karena sudah mendung

Seharusnya kamu jangan berbicara apa pun

Alangkah lebih baik jika kamu pulang ke rumah hari ini

c. Ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang memuat kata ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Umumnya menggunakan kata-kata seperti “ayo”:, “marilah”, dan lain-lain. Contohnya seperti:
Ayo, hemat air untuk menjaga bumi kita

Yuk , kita jaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan

Mari simak penjelasan Bapak Guru

d. Larangan
Kalimat larangan ini bermakna meminta atau memerintahkan seseorang untuk tidak melakukan sesuatu, atau melarang orang lain melakukan sesuatu. Kalimat ini umumnya berisi kata terlarang, seperti “jangan”. Contohnya seperti:
Dilarang parkir di depan pintu!

Jangan hidup boros!

Dilarang membuang sampah di sini!

e. Pernyataan Sopan
Kalimat pernyataan ini mirip dengan pernyataan perintah biasa, namun terdengar lebih sopan. Untuk membuat kalimat yang sopan tersebut, perlu dilengkapi dengan kata-kata permintaan seperti “tolong” dan “mohon”. Contohnya seperti:
Tolong tutuplah pintu setelah masuk ke dalam ruangan
Mohon jaga kebersihan toilet

Tolong matikan keran setelah selesai digunakan 

Struktur Puisi Rakyat

Baca Juga  Semarak Festival Kurikulum Merdeka, Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen Selenggarakan Press Tour di Bogor

a. Struktur Pantun
Struktur pada pantun terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Dua baris pertama adalah pengantar, sedangkan dua baris berikutnya merupakan isi. Makna dari baris 1 dan 2 serta 4 dan 4 tidak berhubungan. Berdasarkan jenis kalimatnya, baris pertama dan kedua berdiri sendiri, sedangkan baris ketiga dan keempat bersifat saran.

b. Struktur Syair
Setiap bait terdiri dari empat baris, pola rima sama a-a-a-a, keempat baris syair dan merupakan bait-bait yang saling terkait, menggunakan kalimat menyapa. Baris kedua dan ketiga umumnya ditujukan kepada generasi muda. Baris keempat bersifat simbolik, yang mana akibat jika menjalankan yang baris kedua dan ketiga.

c. Struktur Gurindam
Gurindam memiliki struktur dua baris yang saling berhubungan, kalimat yang digunakan merupakan pola hubungan syarat. 

Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

Teks puisi rakyat biasa digunakan nenek moyang kita untuk berkomunikasi serta penulisan sastra yang mengandung banyak makna. Makna tersebut merupakan salah satu bentuk nasehat atau nilai-nilai tentang kehidupan. Puisi rakyat yang merupakan sebuah karya sastra umumnya memuat kata yang sulit dipahami. Untuk dapat menyimpulkan isi dari puisi rakyat itu kita perlu mencari arti kata-kata sulit yang ada pada puisi rakyat tersebut. Dengan memahami arti kata-kata sulitnya akan membantu kita menyimpulkan isi teks puisi rakyat. 

Sobat SMP, itulah dia unsur kebahasaan, struktur, dan simpulan isi dari puisi rakyat. Untuk mengenal ciri-ciri puisi rakyat berbentuk syair, pantun, dan gurindam, Sobat SMP bisa kunjungi tautan berikut ini. Bagi Sobat SMP yang ingin mempelajari lebih lanjut, dapat mengunduh modul pada tautan berikut ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel menarik bahasa dan sastra selanjutnya! 

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber: Bahasa Indonesia Modul 7 Puisi Rakyat – Direktorat SMP

Scroll to Top