Puisi Rakyat, Warisan Budaya yang Melekat

Sobat SMP, Indonesia  merupakan bangsa yang besar dengan wilayah negara yang begitu luas. Sebagai bangsa besar tentu saja Indonesia memiliki khazanah budaya yang beragam di masing-masing daerah. Salah satu bentuk karya sastra nusantara yang banyak diciptakan di masa lalu adalah puisi rakyat. Apakah Sobat sudah pernah mendengar istilah Puisi Rakyat? Apakah itu Puisi Rakyat?

Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya. Puisi lama terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima. Nah, untuk memahami lebih jauh mengenai puisi rakyat, simak penjelasan di bawah ini, ya.

1. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut: 

a) terdiri atas dua baris dalam sebait 

b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata 

c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya 

d) merupakan satu kesatuan yang utuh. 

e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian 

f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua) 

g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

2. Pantun

Baca Juga  Penggunaan Dana BOS Reguler di Masa Pandemi

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Ciri-ciri pantun yaitu: 

a) Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik. 

b) Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. 

c) Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b. 

d) Baris 1 dan 2 adalah sampiran. 5) Baris 3 dan 4 adalah isi

3. Syair

Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. 

Ciri-ciri syair antara lain:

a) Setiap bait terdiri dari empat baris. 

b). Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata. 

c). Bersajak a-a-a-a. 

d). Semua baris adalah isi. 

e). Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Sobat SMP, itulah dia pengertian dan beragam jenis puisi rakyat. Setelah mengetahui puisi rakyat, jangan lupa untuk membaca karya-karya yang telah ada dan mencoba membuatnya sendiri, ya. Bagi Sobat SMP yang ingin mempelajari lebih lanjut, dapat mengunduh modul SMP Terbuka Bahasa Indonesia Kelas VII terbitan Direktorat SMP pada tautan berikut ini

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

Modul SMP Terbuka Bahasa Indonesia Kelas VII “Puisi Rakyat”

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/bahasa-indonesia-modul-7-puisi-rakyat/

http://repositori.kemdikbud.go.id/6902/

Scroll to Top