Penguatan Pembelajaran Melalui Kegiatan Kokurikuler

Untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional, tentu diperlukan upaya-upaya seperti memaksimalkan pengalaman belajar para peserta didik karena pengalaman belajar sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. 

Pengalaman belajar peserta didik dapat diwadahi oleh tiga kegiatan, yaitu intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Mungkin intrakurikuler dan ekstrakurikuler sudah sering didengar dan dibahas. Namun, tampaknya kegiatan kokurikuler masih belum banyak dimaksimalkan untuk penguatan pembelajaran.

Bagi Sobat SMP yang belum tahu apa itu kokurikuler, kokurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler. Kokurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur) serta dapat dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah untuk menunjang pelaksanaan intrakurikuler.

Kokurikuler harus menunjang langsung intrakurikuler dan kepentingan belajar peserta didik dengan penekanan pada konteks yang lebih nyata. Jadi, tidak hanya terpaku pada materi-materi pembelajaran yang terdapat di intrakurikuler.

Karena lebih menekankan terhadap konteks permasalahan yang lebih nyata, kokurikuler memiliki banyak sekali manfaat bagi peserta didik. Beberapa manfaat dari kokurikuler seperti dapat menumbuhkembangkan karakter baik, mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan kepemimpinan, mendorong tumbuhnya kesadaran dan penghargaan terhadap keberagaman, meningkatkan semangat dalam menyikapi isu-isu global yang berkembang, serta mengembangkan kompetensi literasi dan numerasi.

Pengelolaan kegiatan kokurikuler di satuan pendidikan

Untuk mengelola kegiatan kokurikuler, dapat dilakukan dengan empat tahapan. Tahapan-tahapan tersebut ialah perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan juga monitoring dan evaluasi.

Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kegiatan kokurikuler apa yang akan dilaksanakan. Selain itu, dilakukan juga penyusunan prosedur operasional standar (POS), pembentukan tim monitoring dan evaluasi (monev), serta menuangkannya ke dalam KTSP.

Usai perencanaan telah siap dan matang, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan kokurikuler. Sebelum kegiatan dilakukan, pastikan kembali kelengkapan sarana dan kebutuhan yang diperlukan selama kegiatan berlangsung. Koordinasikan juga kegiatan yang akan berlangsung kepada pihak-pihak terkait. Setelah siap, barulah melakukan kegiatan kokurikuler sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.

Memasuki tahap penilaian, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pengembangan kompetensi, antara lain meliputi peningkatan potensi, literasi dan numerasi, serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global. Penilaian bisa dilakukan dengan beberapa metode, contohnya wawancara, observasi, penugasan, penilaian diri, penilaian antarteman, dan masih banyak lagi.

Terakhir adalah tahapan monitoring dan evaluasi. Tim pelaksana monev bisa dibagi sesuai kebutuhannya masing masing seperti TPMPS sebagai tim penjamin mutu pendidikan sekolah, guru mata pelajaran terkait untuk memantau perkembangan kompetensi peserta didik, serta guru bimbingan konseling untuk memantau perkembangan karakter peserta didik.

Tujuan dari dilakukannya monev adalah guna mengetahui minat, bakat, potensi, dan karakter peserta didik, mengetahui kualitas program kokurikuler sebagai penguatan intrakurikuler, dan terakhir untuk mendapatkan umpan balik serta tindak lanjut.

 

Baca Juga  Peduli dengan Masa Depan Peserta Didik, Direktorat SMP Gelar Webinar Bertajuk “Generasi Sehat Generasi Bahagia Tanpa Narkoba”

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top