Pelepasan dan Pendampingan Lebih dari 32.000 Mahasiswa di 7.000 Sekolah dalam Kampus Mengajar Angkatan 7

Halo, Sobat SMP! Dalam mengatasi learning loss yang terjadi dan untuk mempercepat proses pemulihan pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Pelepasan dan Pendampingan Peserta Program Intervensi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau pada Senin (19/2). Secara resmi, Program Kampus Mengajar melepas lebih dari 32.000 mahasiswa yang ditugaskan ke 7.000 lebih sekolah sasaran. 

Saat kegiatan berlangsung, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Dr. Iwan Syahril, Ph.D. menyatakan bahwa program ini memegang peranan yang penting dalam membantu pemerintah dalam upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran pasca pandemi. 

“Dampak nyata kehadiran mahasiswa terbukti membantu mengakselerasi kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah-sekolah sasaran. Capaian ini berkat ketulusan  dan kerja keras para mahasiswa yang bertugas juga tidak lepas dari dukungan BBPMP, BPMP, dan seluruh dinas di Indonesia,” ucap Iwan.

Plt. Direktur Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T. sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa Program Kampus Mengajar yang akan melaksanakan penugasannya terutama dalam mendukung pemulihan dan transformasi pembelajaran ini. 

“Dengan kegiatan hari ini, diimbau kepada BB/BPMP, BB/BPPMPV, dan dinas pendidikan lainnya untuk bersama-sama dengan para mahasiswa Kampus Mengajar menjaga kolaborasi untuk mengawal program ini. Mari jadikan kesempatan pengabdian di Kampus Mengajar ini sebagai bukti nyata dalam membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi,” tutur Nyoman. 

Kepala BPMP Provinsi Riau, Dr. Nilam Suri juga turut menyatakan bahwa tahun ini menjadi kali pertama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berpartisipasi menjadi sasaran dari Program Kampus Mengajar. Hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi mahasiswa, karena sudah mendapatkan pembekalan yang cukup dari Program Kampus Mengajar. 

Asri Aldila Putri, S.Sos,. M.Si. selaku Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka turut mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7. 

“Perjalanan yang penuh makna akan segera kalian jalani, tentunya masa penugasan ke depan bukanlah hal mudah untuk dijalani, akan ada banyak tantangan dan cobaan yang mungkin menantang motivasi kalian. Meskipun begitu, jangan cepat menyerah, berjuanglah sepenuh hati, kami percaya kalian bisa dan kami di sini akan selalu mendampingi,” ucap Asri. 

Mahasiswa Kampus Mengajar dapat menjadi mitra guru dalam meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah. Mereka dapat membantu dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Mahasiswa juga membantu sekolah dalam mengadaptasi teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Mahasiswa dapat berperan dalam membantu manajemen sekolah dengan mengambil bagian dalam kegiatan administratif, pengelolaan sumber daya, dan pengembangan program-program sekolah. Mahasiswa mengedukasi dan membimbing siswa dalam memahami pentingnya mitigasi perubahan iklim dan bagaimana mereka dapat berperan dalam melindungi lingkungan. Mereka dapat membantu dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi jejak karbon sekolah, mengajarkan praktik-praktik ramah lingkungan, serta menggalang dukungan dari siswa, guru, dan masyarakat sekolah dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Untuk mendukung kelancaran program Kampus Mengajar, pihak-pihak yang terlibat berperan aktif dalam berbagai aspek. Dinas Pendidikan memiliki peran penting dalam menentukan dan mengkoordinasi daftar calon sekolah sasaran, serta memfasilitasi pertemuan tim program dengan sekolah tersebut. Mereka juga bertanggung jawab mendampingi penugasan mahasiswa serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap jalannya program.

Sekolah juga memberikan dukungan dengan menunjuk satu guru pamong yang akan mendampingi mahasiswa selama bertugas di sekolah. Mereka juga memberikan izin kepada mahasiswa untuk berkolaborasi dengan guru-guru saat mengajar di kelas, sehingga memungkinkan terjalinnya kerjasama yang baik antara mahasiswa dan tenaga pengajar di sekolah. Sekolah juga menunjuk guru pamong sebagai penghubung antara mahasiswa dengan sekolah serta menjadi rekan diskusi dalam masing-masing program yang dijalankan. 

Selain itu, dosen pembimbing lapangan juga turut mendukung mahasiswa dengan membimbing dan mendampingi mereka dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak dinas pendidikan, sekolah, dan guru pamong. Dosen pembimbing lapangan menjadi mentor bagi mahasiswa dalam menjalankan program Kampus Mengajar, memastikan bahwa mereka dapat menghadapi tantangan dan meraih hasil yang optimal dalam menjalankan tugas mereka di lapangan. 

 

Baca Juga  9 Strategi Membaca Intensif dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Kecakapan Literasi

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top