9 Strategi Membaca Intensif dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Kecakapan Literasi

Guna meningkatkan kecakapan literasi dan minat baca, diperlukan strategi-strategi pembelajaran yang menekankan kemampuan pemahaman bahan bacaan yang baik. Salah satunya adalah dengan membaca intensif. 

Membaca intensif adalah kegiatan membaca untuk mencari dan memahami informasi secara detail dan menyeluruh. Dalam kegiatan membaca intensif, terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan prabaca, ketika baca, dan setelah membaca.

Dalam kegiatan prabaca, bahwa guru harus dapat memotivasi siswa melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menarik perhatian mereka. Di bagian membaca, guru mengarahkan siswa untuk lebih memusatkan perhatian pada bagian-bagian bacaan yang berkaitan dengan berpikir kritis untuk membuat kesimpulan bacaan. Lalu di bagian akhir peserta didik diminta merangkum dan menyimpulkan bacaan yang telah dibaca.

Agar lebih efektif, terdapat beberapa strategi untuk melakukan kegiatan membaca intensif. Berikut ini terdapat 9 strategi membaca intensif dalam pembelajaran yang nantinya dapat diaplikasikan oleh para pendidik bagi para peserta didiknya:

  • Strategi memprediksi isi bacaan

Strategi memprediksi isi bacaan membantu pembaca untuk menghubungkan pengetahuan yang dimiliki untuk memahami topik sehingga para pembaca menggabungkan proses apa yang sudah diketahui dengan materi baru yang ada di dalam bacaan. Memprediksi isi bacaan dilakukan berdasarkan kunci bacaan misalnya gambar, ilustrasi, subjudul, dan plot. 

  • Strategi skimming dan scamming

Skimming (membaca sekilas) dan scanning (memindai) adalah sebuah teknik membaca cepat. Skimming adalah teknik membaca untuk mengetahui isi sebuah bacaan, dan scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi khusus. Skimming dapat dilakukan saat prabaca dan scanning bisa dilakukan hanya untuk mencari jawaban atas sesuatu tanpa harus membaca bacaan secara keseluruhan. 

  • Strategi gambar dengan keterangan

Strategi ini untuk memahami bacaan dengan cara melihat dan menuangkan isi bacaan dalam gambar atau ilustrasi yang ditambahkan sedikit tulisan guna mendeskripsikan gambar atau ilustrasi tersebut. Strategi ini dapat diimplementasikan pada kegiatan prabaca dan pascabaca.

  • Strategi kosakata

Strategi kosakata bisa diaplikasikan saat prabaca dan pascabaca. Strategi kosakata ketika prabaca akan mengaktifkan skemata untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengetahui istilah sulit atau memahami sebuah topik bahasan atau konsep. Sedangkan penerapan pada pascabaca dapat menggunakan frayer model untuk mengecek pemahaman siswa terhadap istilah sulit atau konsep tertentu.

  • Strategi masalah-solusi

Strategi masalah-solusi ini adalah strategi membaca intensif dengan memahami isi teks bacaan dan pengalaman nyata terkait teks untuk dapat mengkonstruksi pemahaman antara keduanya. Strategi ini memudahkan pembaca untuk memahami teks dengan mudah dan akurat. Manfaat strategi ini yaitu membantu mengidentifikasi masalah dan mempertimbangkan berbagai solusi dan kemungkinan hasilnya.

  • Strategi membaca dialogis
Baca Juga  Persyaratan Pencairan Dana BOS Tahap II Tahun 2021

Strategi membaca ini berorientasi interaktif oleh guru kepada peserta didiknya. Setelah peserta didik membaca sebuah teks, guru menjadi fasilitator dengan berdialog dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menganalisis lebih dalam sebuah teks bacaan, mendefinisikan kata-kata (atau terminologi) baru yang ditemukan dalam teks, menganalisis komponen-komponen yang terdapat dalam teks, dan kemudian mampu menceritakan kembali isi teks tersebut. Peserta didik juga bisa berinteraksi dengan peserta didik lainnya dalam mendiskusikan bacaan tadi.

  • Strategi SQ3R

SQ3R merupakan singkatan dari Survey, Question, Read, Recite and Review yang berarti menyurvei, bertanya, membaca, menceritakan kembali, dan mengulas. Strategi ini akan membantu siswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya terhadap suatu teks karena siswa membaca melalui tahapan dan tujuan membaca yang jelas. Dalam tahapan SQ3R siswa melihat teks secara keseluruhan dengan cepat, membuat pertanyaan terhadap teks, membaca dan menemukan jawaban, serta mengulas jawaban yang ditemukan

  • Strategi Adik Simba

Adik Simba adalah singkatan dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Strategi ini berusaha menjabarkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi informasi ini bisa diberikan kepada siswa sebelum siswa membaca teks, ketika sedang membaca teks, dan setelah membaca teks. Adik Simba berguna untuk melatih peserta didik berpikir kritis terhadap sebuah teks bacaan.

  • Strategi berpikir, berpasangan, dan berbagi

Strategi berpikir, berpasangan, dan berbagi mengajak peserta didik untuk memikirkan sebuah pertanyaan atau isu penting, bekerja berpasangan dengan teman lainnya, dan membagikan hasil diskusi dengan teman sekelas mereka.

Jadi itulah beberapa strategi membaca intensif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan meningkatkan kecakapan literasi peserta didik. Strategi-strategi tersebut dapat diimplementasikan oleh tenaga pendidik maupun orang tua dalam pembelajaran, baik di sekolah maupun di rumah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat. 

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

Panduan Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Terbitan Direktorat SMP Tahun 2021

Scroll to Top