Menghidupkan Tokoh dan Latar dalam Cerita Fabel

Halo, Sobat SMP! Cerita Fabel merupakan salah satu jenis cerita yang menceritakan kehidupan binatang  layaknya seperti manusia. Binatang menjadi tokoh penting dan pemegang peran dalam sebuah cerita fabel. Cerita akan mudah dibaca, jika memiliki tokoh yang kuat. Agar cerita fabel menjadi menarik, Sobat SMP harus memperhatikan bagaimana setiap tokoh yang diperankan oleh binatang memiliki watak atau ciri khas masing-masing.

Untuk menentukan sifat pada tokoh dalam cerita fabel, Sobat SMP bisa mengembangkannya pada tingkah laku tokoh atau penggunaan dialog. Berikut beberapa jenis tokoh berdasarkan perannya dalam suatu cerita fabel:

  • Protagonis

Tokoh protagonis identik dengan sifat-sifat baik yang ada dalam diri manusia. Biasanya penulis akan membawakan karakter binatang dengan sifat pemaaf, baik budi, penolong, dan sebagainya. Protagonis yang memiliki sifat positif adalah tokoh yang paling banyak disukai pembaca. 

  • Antagonis

Karakter ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sifat selalu menentang kebenaran dan sifat negatif lainnya. Sobat SMP bisa memberikan tokoh antagonis dengan sifat seperti penipu, kejam, dan sombong. Tokoh antagonis memiliki sikap pembawa konflik yang selalu menghalangi dan menggugurkan tujuan  tokoh utama. Itu yang menyebabkan tokoh antagonis tidak disukai pembaca.

  • Tritagonis

Tokoh tritagonis adalah tokoh penengah antara protagonis dan antagonis. Sebagai penengah, tritagonis menengahi konflik yang terjadi tanpa memihak kepada salah satu dari dua tokoh tersebut.

Setelah mendapatkan tokoh, hal selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan latar. Ada tiga jenis latar dalam cerita fabel yaitu latar suasana, latar tempat, dan latar waktu. 

Latar Suasana

Baca Juga  Penyelenggaraan Pramuka Penggalang Jenjang Sekolah Menengah Pertama Secara Virtual

Pada bagian latar suasana, Sobat SMP bisa menjelaskan situasi atau suasana yang dialami tokoh, seperti ketakutan, cemas, ketegangan, dan lain-lain.

Contoh: Seketika bulu kuduk si Rusa berdiri kemudian ia gemetar ketika melihat gigi-gigi sang Singa yang sangat tajam.

Latar Tempat

Latar tempat merupakan penjelasan dimana lokasi tokoh melakukan sesuatu saat terjadinya peristiwa dalam cerita, seperti di sungai, hutan, padang rumput, bukit, dan lain-lain.

Contoh: Sampailah perjalanan si Kelinci di tepi sungai yang jernih.

Latar Waktu

Latar Waktu menjelaskan kapan tokoh melakukan sesuatu saat terjadinya peristiwa dalam cerita, seperti pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari, dan lain-lain.

Contoh: Matahari mulai terbenam, sekelompok kunang-kunang bersuka ria menari-nari di hamparan sawah.

Nah Sobat SMP, itulah hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan tokoh dan penggunaan latar dalam cerita fabel. Hal ini menjadi penting karena tokoh tidak hanya berperan sebagai pelaku cerita, tetapi juga sebagai representasi nilai-nilai moral dan pelajaran yang ingin disampaikan kepada pembaca. Jika Sobat SMP ingin membuat cerita fabel dengan baik dan benar Sobat SMP bisa mengikuti langkah pada link berikut ini. Dengan berlatih menulis cerita fabel, Sobat SMP bisa belajar untuk mengembangkan ide-ide kreatif menjadi sebuah cerita yang bermoral. Semoga artikel di atas bermanfaat dan membantu pembelajaran, sampai jumpa di artikel selanjutnya!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/bahasa-indonesia-modul-8-teks-cerita-fabel/

Scroll to Top