Melihat Arah Perubahan Kurikulum di Indonesia

Halo, Sobat SMP! Kebijakan Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diambil dalam rangka pemulihan pembelajaran. Kurikulum Merdeka ini cukup berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya karena lebih sederhana dan mendalam, memberikan “kemerdekaan” bagi satuan pendidikan dalam mengembangkannya, serta menghadirkan sistem pembelajaran yang lebih relevan dan interaktif.

Sebagai informasi, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum ini dirancang untuk menciptakan kreativitas dan juga fleksibilitas bagi guru, menyesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan.

Transformasi kurikulum ini akan membawa berbagai perubahan bagi kurikulum pendidikan di Indonesia ke depannya. Ada setidaknya empat arah perubahan kurikulum di Indonesia. Seperti apa penjelasannya? Yuk simak artikel ini!

  • Struktur kurikulum lebih fleksibel

Kurikulum terdahulu yang digunakan dalam skala nasional belum bisa memberikan fleksibilitas kepada para guru, khususnya dalam hal jam pelajaran yang ditentukan dalam per minggu. Nantinya, arah perubahan kurikulum ini memberikan kebebasan bagi guru terkait jam pelajaran karena ditargetkan dipenuhi dalam satu tahun, bukan setiap minggu.

  • Fokus pada materi esensial

Tak sedikit peserta didik ataupun orang tua murid yang mengeluhkan akan padatnya materi pelajaran. Materi pelajaran yang terlalu padat membuat tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, ke depannya pembelajaran akan difokuskan pada materi yang esensial.

  • Penggunaan beragam perangkat ajar
Baca Juga  Yuk, Mengenal Ragam Tenun Nusantara!

Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual. Untuk itu, kurikulum ke depannya akan memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

  • Pemanfaatan teknologi digital

Tak dapat dimungkiri, kurikulum terdahulu belum dapat memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi digital berbasis aplikasi. Maka dari itu, diperlukan adanya aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik. Salah satunya adalah Platform Merdeka Mengajar.

Nah itu dia arah perubahan kurikulum di Indonesia. Kurikulum Merdeka perlahan-lahan akan membawa perubahan bagi dunia pendidikan di Indonesia agar bisa terus melakukan perbaikan yang signifikan. Kalau Sobat SMP sendiri apa sudah mencoba mengimplementasikan Kurikulum Merdeka? Tuliskan pendapat kalian di kolom komentar ya!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Paparan Merdeka Belajar Episode ke-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar

Scroll to Top