Yuk, Mengenal Ragam Tenun Nusantara!

Apakah Sobat SMP sudah mengenal kerajinan tenun? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tenun adalah hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas, sutra, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melintang pada lungsin.

Terdapat beragam kerajinan tenun yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tenun-tenun tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dari segi warna, corak, cara pembuatan, maupun makna filosofis di dalamnya. Oleh karena itu, kali ini Direktorat SMP ingin mengajak Sobat SMP mengenal lebih dalam empat ragam kerajinan tenun khas Nusantara.

  • Tenun Baduy

Sobat SMP pernah mengenal suku Baduy dari Banten? Suku Baduy/Badui ini juga dikenal dengan Urang Kanekes. Urang Kanekes merupakan kelompok etnis masyarakat adat suku Banten di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Suku Baduy ini memiliki kain tenun yang disebut dengan Tenun Baduy. Kain Tenun Baduy ini memiliki makna-makna yang erat hubungannya dengan tradisi dan kepercayaan mereka. Motif andalan dalam Tenun Baduy adalah motif geometris, seperti garis berbentuk kait, spiral atau disebut juga pilin, garis lurus, segi tiga, segi empat, bulatan, dan masih banyak lagi. Untuk Suku Baduy Dalam, kain tenun yang dihasilkan didominasi dengan warna putih. Warna ini diartikan dengan suci dan aturan yang belum terpengaruh dengan budaya luar. Sedangkan untuk masyarakat Baduy Luar, kain tenun akan didominasi warna hitam dan biru tua menjadi warna yang sering dipakai. 

  • Tenun Sutra Mandar 

Suku Mandar yang mendiami wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) di Provinsi Sulawesi Barat juga memproduksi sarung sutra sejak abad ke-16. Sarung sutra Mandar dikenal juga dengan sebutan Lipa Saqbe Mandar. Lipa Saqbe Mandar memiliki dua ciri khas dalam corak atau motifnya yakni sure’ dan bunga. Sure’ berbentuk garis geometris sederhana yang merupakan motif klasik Lipa Saqbe Mandar. Sedangkan motif bunga merupakan perpanjangan dari motif sure’ dengan penambahan berbagai dekorasi, baik itu unsur flora maupun fauna. Keunikan dari sarung sutra Mandar lainnya adalah warna yang terang atau cerah seperti warna kuning, merah, hijau, biru, hitam, cokelat, dan putih dengan desain garis geometris yang lebar. Polanya memang terlihat sederhana, terdiri dari unsur garis lurus, zig-zag, dan lengkung. Bahan baku sarung sutra Mandar menggunakan benang sutra, benang emas, dan benang perak sebagai bahan dasar pembuatannya.

  • Ulos Batak
Baca Juga  5 Karakteristik Pemandu Acara Profesional yang Wajib Diketahui

Ulos (lembar kain tenunan khas tradisional Batak) pada hakikatnya adalah hasil peradaban masyarakat Batak pada kurun waktu tertentu. Di Batak, khususnya kawasan Danau Toba, ulos merupakan simbol adat yang dinilai sakral dan tradisinya masih lestari. Ulos sangat penting digunakan oleh orang Batak untuk upacara adat, pernikahan hingga kematian. Terdapat beberapa jenis ulos yang biasa dipergunakan oleh masyarakat batak yaitu Ragi Hidup, Jugia, Ragi Hotang, Sadum, Sunjat, Sibolang, Suri-suri Ganjang, Mangiring, Bintang Maratur, Sitoluntoho, dan Jungkit. Pada dasarnya warna ulos hanya tiga, dan memiliki makna spiritual bagi masyarakat Batak yaitu warna hitam, putih, dan merah.

  • Tenun Sumba

Dari beragam kain tenun yang ada Indonesia kain tenun dari Sumba menjadi salah satu kerajinan yang istimewa karena memakan waktu cukup lama dalam pembuatannya. Pembuatan kain bisa makan waktu 6 bulan hingga 3 tahun karena selain menenun dan membuat motif, ada sebuah tahapan dimana kain harus diangin-anginkan selama sebulan sebelum dicelup dalam minyak kemiri. Selanjutnya kain tenun harus disimpan dalam keranjang tertutup untuk mematangkan warnanya. Untuk membentuk motifnya, benang-benang tenun Sumba ini diikat menggunakan daun gewang, yakni semacam daun palem, agar warna pada motif berbeda dengan warna dasar. Sedangkan untuk pewarnaan, penenun kebanyakan memakai akar mengkudu untuk mendapatkan warna merah, biru dari nila, cokelat dari lumpur, dan kuning dari kayu. Motif-motif yang sering digunakan dalam tenun Sumba antara lain motif kuda, buaya, naga, ayam, burung, singa, rusa, udang, dan kura-kura.

Itulah empat jenis tenun Indonesia yang berasal dari berbagai wilayah. Kain tenun tersebut memiliki motif dan warna yang sangat cantik, sehingga kerap dijadikan sebagai pakaian dengan model masa kini. Dengan mengenal dan menggunakan kerajinan tradisional seperti kain tenun, Sobat SMP turut berperan melestarikan budaya Indonesia. 

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

https://indonesia.go.id/kategori/keanekaragaman-hayati/653/kain-tenun-baduy-penuh-makna-dan-bernilai-historis?lang=1

https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/1857/lipa-saqbe-tenun-sutra-cantik-warisan-mandar?lang=1

https://repositori.kemdikbud.go.id/19484/1/2010-Booklet-Mengenal%20Ulos.pdf

https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/ulos-bukan-sekadar-kain-tenun/

https://indonesia.go.id/kategori/keanekaragaman-hayati/788/kain-tenun-sumba-dengan-motif-penuh-makna?lang=1

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tenun

Scroll to Top