Lestarikan Air Tanah dengan Membuat Biopori di Rumah

Tahukah Sobat SMP bahwa setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia? Peringatan Hari Air Sedunia bertujuan untuk memusatkan perhatian pentingnya air. United Nation mengangkat tema “Groundwater, Making the Invisible Visible” (Air Tanah, Membuat yang Tak Terlihat Menjadi Terlihat) untuk memberikan perhatian lebih kepada sumber daya air yang tersebut yaitu air tanah. 

Nah, untuk turut memperingati Hari Air Sedunia, Sobat SMP bisa melakukan upaya yang dapat meningkatkan kadar jumlah air dalam tanah salah satunya dengan membuat biopori. Apakah Sobat SMP sudah tahu apa itu Biopori? Bila belum, kali ini Direktorat SMP akan mengajak Sobat SMP mengenal biopori sekaligus cara membuat biopori.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia biopori memiliki makna lubang buatan pada tanah yang diisi sampah organik untuk resapan air. Biopori atau yang juga biasa disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.

Lubang resapan biopori tentunya memiliki sejumlah manfaat antara lain mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, mencegah terjadinya banjir, dan meningkatkan jumlah air tanah. Ternyata membuat lubang resapan biopori tidak sulit dilakukan. Jadi, Sobat SMP bisa mencoba membuat lubang resapan biopori sendiri bersama orang tua di halaman rumah. Lalu bagaimana cara pembuatan biopori?

  • Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan.
  • Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
  • Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
  • Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
  • Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.
  • Kemudian isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
  • Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.
  • isi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai lubang terisi penuh dengan sampah.
  • Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos.
  • Setelah tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah.

Tidak sulit, kan? Jangan ragu untuk mengajak kedua orang tua untuk membuat biopori di rumah, ya. Dengan membuat biopori di rumah, Sobat SMP bisa merasakan manfaat sekaligus berperan serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Sobat SMP juga dapat membaca artikel-artikel lain mengenai air dan lingkungan yang dimuat pada situs resmi Direktorat SMP. Selamat Hari Air Sedunia!

 

Baca Juga  Kenali 5 Jenjang Buku Sesuai Pedoman Kemendikbudristek

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

https://sda.pu.go.id/balai/bwssulawesi2/cara-membuat-biopori/

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/198-peresapan-air-dan-bangunan-terjunan-air-bta

https://www.un.org/en/observances/water-day

Scroll to Top