Ditjen Pauddikdasmen Dorong Implementasi Gerakan Sekolah Sehat di Satuan Pendidikan

Kesehatan adalah hak dasar yang harus dimiliki oleh semua orang, termasuk peserta didik di lingkungan sekolah. Agar tercipta kualitas pembelajaran yang baik, diperlukan pula status kesehatan yang ideal pada warga sekolah, tidak hanya secara fisik tetapi juga psikologis dan sosial. Berbagai upaya promosi kesehatan di sekolah gencar dilakukan, namun ternyata masih ada kendala untuk menjalankannya secara menyeluruh. Hal tersebut disebabkan pembiasaan hidup bersih dan sehat pada peserta didik belum sepenuhnya melibatkan peran keluarga serta masyarakat.

Menghadapi tantangan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan kebijakan peningkatan status kesehatan melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS). GSS bertujuan untuk mendorong semua satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan dengan fokus pada 5 aspek kesehatan, yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan.

Untuk memastikan GSS tersosialisasi dan diimplementasikan dengan baik hingga ke tingkat satuan pendidikan, PDM 11 menggelar “Rapat Koordinasi Implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS)” yang dibagi menjadi 5 region.

Pada rapat koordinasi region 3 yang berlangsung di Jakarta pada 21 s.d 23 Maret, Plt. Direktur SMP sekaligus Supervisor PDM 11 Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T. menekankan pentingnya implementasi GSS. Ia menyatakan bahwa upaya menciptakan sekolah sehat membutuhkan kolaborasi dan kerja keras dari semua pihak. “Melalui kegiatan rakor ini, kami berharap peserta dapat lebih memahami, menyosialisasikan, serta mengimplementasikan gerakan sekolah sehat di daerah-daerah dan satuan pendidikan,” ujar Nyoman.

Dr. Nia Nurhasanah selaku Penanggung Jawab Gerakan Sekolah Sehat dari PDM 11, menjelaskan bahwa GSS merupakan langkah lanjutan dari Kampanye Sekolah Sehat. Jika sebelumnya hanya berfokus pada aspek sehat bergizi, fisik, dan imunisasi, kini GSS menambahkan aspek sehat jiwa dan lingkungan. “GSS menjadi upaya untuk menghidupkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga peserta didik dapat mempraktikkan kebiasaan sehat secara berkelanjutan,” ujar Nia.

Rapat region 3 ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan BB/BPMP dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dari 6 Provinsi. Rapat ini juga turut menghadirkan narasumber dari PDM 11 Gerakan Sekolah Sehat, praktisi pendidikan, Tim Staf Khusus Menteri (SKM) Kemendikbudristek, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), serta Tim Tes Kebugaran Siswa Indonesia untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (TKSI PDBK).

Melalui upaya ini, diharapkan Gerakan Sekolah Sehat dapat lebih dipahami dan dijalankan secara efektif di seluruh satuan pendidikan di Indonesia sehingga tercipta peserta didik yang sehat, cerdas, dan berkarakter demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.

 

Baca Juga  Sejarah Gedung Sate, Gedung Pemerintahan di Kota Bandung sejak Zaman Hindia Belanda

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top