Bagaimana Cara Membaca dan Memahami Rapor Pendidikan?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong satuan pendidikan untuk memanfaatkan hasil rapor pendidikan sebagai referensi utama, dasar analisis, dan tindak lanjut peningkatan dari kualitas pendidikan. Oleh karena itu pengguna seperti kepala satuan pendidikan perlu memahami betul hasil dari Rapor Pendidikan.

Hasil dari Rapor Pendidikan sudah dibuat dan dijabarkan secara ringkas dan sederhana sehingga kepala satuan pendidikan, kepala dinas pendidikan atau tenaga kependidikan hanya perlu memiliki kemampuan statistik dasar untuk dapat melakukan analisis dari data yang disajikan. 

Rapor Pendidikan jenjang pendidikan dasar, menengah dan anak usia dini dibagi menjadi beberapa bagian besar yang disebut dengan dimensi, dimensi ini dikodekan dengan Huruf Kapital (A, B, C, D, dan E), saat ini pada profil pendidikan dasar, menengah dan anak usia dini terdapat 5 dimensi (A – E). Kemudian dalam setiap dimensi memuat 2 jenis level indikator yang disebut indikator level 1 dan indikator level 2. 

Indikator level 1 dikodekan dengan gabungan dimensi dan penomoran indikator, contohnya seperti pada pendidikan dasar. Indikator literasi murid dikodekan menjadi A.1, kemudian beberapa indikator level 1 memiliki beberapa indikator di bawahnya yang disebut dengan indikator level 2. Indikator level 2 ini dikodekan dengan kode indikator level 1 ditambah dengan penomoran indikator level 2. Contohnya dibawah indikator level 1 literasi murid (A.1)

Untuk dapat membaca hasil Rapor Pendidikan, Sobat SMP juga dapat melihat instrumen-instrumen berikut untuk membaca data yang terdapat di dalamnya

  • Label capaian dalam bentuk spektrum warna, terdiri dari: Biru (sangat baik), Hijau (baik), Kuning (cukup), Merah (kurang)
  • Definisi dari label capaian untuk interpretasi dari spektrum warna
  • Angka pada satuan pendidikan serupa

Sobat SMP perlu menganalisis indikator-indikator di bagian input (hal-hal yang mendukung proses belajar-mengajar) dan proses (hal-hal yang mendukung untuk perbaikan mutu atau hasil pembelajaran) untuk mencari akar permasalahan dari rendahnya hasil Rapor Satuan Pendidikan. 

Contohnya, Bila hasil literasi dan numerasi di satuan pendidikan rendah, maka pihak sekolah dapat mencoba menganalisis indikator-indikator di bagian input dan proses untuk mencari akar masalah yang menyebabkan rendahnya literasi dan numerasi. Kemudian, sekolah dapat melakukan perencanaan berbasis data tersebut dengan dibantu bimbingan dari tim Rapor Pendidikan. Pengawas satuan pendidikan juga akan mendampingi proses penggunaan rapor satuan pendidikan dalam perencanaan berbasis data.

Dengan memahami makna uraian dari tiap indikator, diharapkan sekolah dapat menentukan rencana peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk memahami pemanfaatan hasil rapor pendidikan, Sobat SMP juga dapat membaca artikel berikut.

 

Baca Juga  Direktur SMP Tinjau Kesiapan PTM dan Asesmen Nasional di SMPN 35 Samarinda

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

https://pusatinformasi.raporpendidikan.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6545691957529-Bagaimana-Cara-Memaknai-atau-Membaca-Hasil-dari-Rapor-Pendidikan-

https://pusatinformasi.raporpendidikan.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6545648933401-Hasil-Nilai-Rapor-Pendidikan

https://pusatinformasi.raporpendidikan.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6545445153049-Dimensi-Dalam-Rapor-Pendidikan

https://pusatinformasi.raporpendidikan.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6545482510873-Indikator-Dalam-Rapor-Pendidikan

Scroll to Top