Pesona Mambruk, Dara Bermahkota dari Papua

Halo, Sobat SMP! Indonesia adalah surganya flora dan fauna yang cantik dan indah. Dari tanah Papua, kita tahu banyak fauna endemik yang cukup terkenal seperti burung cenderawasih, burung kasuari, kanguru papua, dan sebagainya. Akan tetapi, tahukah Sobat SMP bahwa ada sebuah burung yang tak kalah cantik dari cenderawasih yang hidup di hutan dataran rendah Papua bagian selatan. Hewan apa ya kira-kira? Yuk simak artikel ini Sobat SMP!

Sekadar informasi, hewan unik ini pernah menghiasi rupiah logam pecahan Rp25 pada tahun 1971. Jika kamu teliti, maka terdapat seekor burung yang di kepalanya memiliki mahkota. Yap hewan tersebut adalah mambruk, fauna yang dikenal juga dengan nama dara mahkota. Ciri khas dari hewan yang termasuk ke dalam keluarga merpati dan dara (Columbidae) ini adalah di bagian kepalanya terdapat semacam mahkota unik.

Melansir Indonesia.go.id, mambruk adalah salah satu dari 650 spesies burung yang ada di Papua dan bagian dari 1812 jenis burung di Nusantara. Terdapat tiga spesies mambruk yang seluruhnya adalah hewan endemik Papua. Mari kita beda satu per satu.

Spesies yang pertama dikenal dengan nama mambruk selatan. Mambruk selatan memiliki nama ilmiah Goura scheepmakeri. Dunia internasional lebih akrab dengan istilah southern crowned pigeon.  Ciri khas mambruk selatan adalah warna biru keabu-abuan dengan jambul rumit seperti renda biru. Iris matanya berwarna merah dan bulu dada merah marun gelap. Ukuran rata-rata spesies ini adalah 70 cm dengan bobot 2.250 gr.

Mambruk selatan hanya dapat ditemukan di hutan Kampung Fanamo, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, berdasarkan data lapangan yang diperoleh tim Balai Taman Nasional Lorentz, pada 2016.

Spesies selanjutnya dari dara mahkota ini adalah mambruk victoria atau yang bernama ilmiah Goura victoria. Ciri dari mambruk victoria yakni mempunyai bulu yang berwarna biru keabu-abuan, jambul menyerupai kipas dengan ujung berwarna putih, dada merah marun keunguan, serta paruh abu-abu. Kaki merah agak kusam, dengan garis tebal berwarna abu-abu di sayap dan ujung ekornya. Di sekitar mata terdapat topeng hitam dengan iris mata berwarna merah. Untuk ukuran, mambruk victoria memiliki tubuh yang lebih besar ketimbang mambruk selatan. Rata-rata ukurannya sekitar 74 cm.

Populasi mambruk Victoria tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu dan hutan rawa di utara Papua, termasuk Yapen, Biak, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Mambruk victoria bersarang di atas dahan pohon, terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih.

Spesies ketiga dari dara mahkota asal Papua adalah mambruk ubiaat atau Goura cristata. Mambruk ini dikenal dengan nama mambruk barat (western crowned pigeon), mambruk mahkota biru, atau mambruk biasa. Penampakannya nyaris serupa dengan dua spesies mambruk lainnya. Baik jantan maupun betina memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Akan tetapi jantan biasanya berukuran lebih besar. Ukuran rata-ratanya adalah panjang 70 cm dan berat 2.100 gram.

Walaupun mereka hidup di alam liar, burung-burung dara mahkota ini sangatlah jinak dan sering diburu untuk keperluan konsumsi. Bulunya yang indah seringkali dijadikan hiasan penutup kepala. Mereka terancam kehilangan habitatnya karena sebarannya yang terbatas serta maraknya perburuan.

Mambruk masuk spesies kategori rentan (vulnerable/VU) di dalam daftar merah (red list) Badan Konservasi Alam Internasional (IUCN) untuk satwa terancam punah. Pemerintah juga memasukkannya dalam daftar fauna yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999.

Mari kita jaga populasi burung terindah di dunia ini agar di masa mendatang aves bercorak aneka warna ini masih dinikmati oleh siapa saja. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sobat SMP!

 

Baca Juga  Survei Lingkungan Belajar Kembali Diperpanjang Hingga 30 September 2022

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: https://indonesia.go.id/kategori/keanekaragaman-hayati/3305/dara-bermahkota-terindah-di-dunia-ada-di-papua?lang=1 

Scroll to Top