Mengenal Fenomena Pasang Surut Air Laut

Halo Sobat SMP! Ketika berada di pantai, sebagian dari kalian mungkin pernah memperhatikan permukaan air laut yang bisa menjadi lebih tinggi atau lebih rendah pada waktu-waktu tertentu. Fenomena tersebut dinamakan pasang surut air laut yang terjadi akibat adanya gaya tarik tarik-menarik gravitasi bumi terhadap bulan dan matahari.

Pasang surut air laut terjadi secara periodik dan bergantung pada posisi bumi terhadap bulan dan matahari. Periode pasang surut bisa bervariasi dari satu tempat dengan tempat lainnya. Periode ketika permukaan air naik disebut pasang, sedangkan periode ketika permukaan air laut turun disebut surut. Variasi permukaan air laut menimbulkan arus yang disebut arus pasang surut.

Fenomena pasang surut air laut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasang purnama (spring tides) dan pasang perbani (neap tides). Pasang purnama terjadi ketika bumi, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Posisi tersebut akan menghasilkan gelombang pasang yang sangat tinggi dan surut yang sangat rendah. Pasang purnama terjadi ketika bulan baru dan bulan purnama.

Kemudian ada yang disebut sebagai pasang perbani. Terjadi ketika posisi bumi, bulan, dan matahari membentuk sudut tegak lurus atau 90 derajat. Pada waktu tersebut akan terjadi pasang yang rendah dan surut yang tinggi. Pasang perbani terjadi saat bulan ¼ atau ¾.

Pasang surut air laut juga dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan frekuensi air pasang dan surut setiap harinya. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan respons setiap lokasi perairan terhadap gaya pembangkit pasang surut.

Tipe pasang surut yang pertama adalah pasang surut harian tunggal (diurnal tides) yang merupakan tipe pasang surut yang terjadi satu kali dalam sehari. Kedua adalah pasang surut harian ganda (semidiurnal tides) yang merupakan tipe pasang surut yang terjadi dua kali sehari.

Kemudian yang ketiga adalah tipe pasang surut campuran (mixed tides). Pasang surut campuran terbagi menjadi dua bagian, yaitu pasang surut condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal) dan pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal). Pada pasang surut condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal) dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi terkadang juga terjadi dua kali pasang surut. Kemudian ada pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal) di mana terjadi dua kali pasang surut dalam sehari, tetapi tinggi dan periode pasang surutnya berbeda.

Sobat SMP, itulah penjelasan mengenai pasang surut air laut. Pengetahuan tentang pasang surut air laut sangat dibutuhkan bagi kegiatan di bidang perikanan, pertanian, transportasi laut, pembangunan di pesisir pantai, dan lain sebagainya. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

 

Baca Juga  Pentingnya Literasi Budaya dan Kewargaan Bagi Pelajar

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber:

https://kkp.go.id/djprl/bpspldenpasar/artikel/6382-pasang-surut

https://srgi.big.go.id/page/model-pasut

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/24411/mod_resource/content/2/Pertemuan%206-PROSES%20DAN%20TIPE%20PASANG%20SURUT-MAHBUB.pdf

Scroll to Top