Memahami Unsur Pendukung dalam Tarian Tradisional Nusantara

Halo Sobat SMP! Indonesia dengan keanekaragaman budayanya turut menghasilkan berbagai bentuk kesenian, salah satu di antaranya adalah kesenian tari tradisional. Tahukah kamu bahwa dalam setiap pertunjukannya, tarian tradisional memiliki unsur-unsur pendukung yang dapat membuatnya semakin memukau untuk disaksikan. Kira-kira, apa sajakah unsur pendukung yang dimaksud? Yuk simak lebih lanjut artikelnya!

1. Busana Tari Tradisional

Unsur yang pertama adalah busana tari tradisional. Kata “busana” berasal dari bahasa Sansekerta, “bhusana“, yang berarti pakaian. Dalam makna yang lebih luas, busana mencakup segala sesuatu yang dikenakan dari ujung kepala hingga ujung kaki yang memberikan kenyamanan dan menambah keindahan pemakainya. Dalam konteks tarian tradisional, busana memiliki peran penting untuk mengklasifikasikan tema tarian, membantu membangkitkan karakter dan peran penari, mendukung ekspresi penari dalam gerak tari, serta memberikan nilai tambah dalam bidang estetika dan etika.

Busana tari tradisional meliputi berbagai elemen, di kepala bisa berupa hiasan, seperti mahkota, siger, sanggul, dll. Di bagian badan, bisa berupa baju apok (baju sebatas dada), baju kutung (tanpa lengan), baju berlengan, atau bahkan tanpa baju (telanjang dada). Pada bagian kaki, penari dapat mengenakan kain panjang, kain setengah lutut, celana panjang, atau celana setengah lutut (sontog). Tidak ketinggalan, berbagai hiasan seperti kalung, gelang tangan, gelang kaki, ikat pinggang, bunga, dan hiasan lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari busana tari tradisional.

2. Tata Rias Tradisional

Selain busana, tata rias atau make up pada tari tradisional juga memiliki peran penting. Tata rias merupakan seni menggunakan berbagai kosmetika untuk memperkuat peran dalam tari dengan memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain. Hal ini diperlukan untuk mempercantik diri terutama pada bagian wajah. Tata rias juga digunakan untuk menggambarkan atau menentukan karakter atau watak tokoh pada tarian yang dibawakan.

Jenis riasan pada tari tradisional dapat digolongkan menjadi empat kategori, yaitu rias cantik, rias karakter, rias fauna, dan rias lucu. Rias cantik digunakan untuk menggambarkan karakter yang baik hati dan memiliki penampilan cantik atau menarik. Kemudian ada rias karakter yang bisa digunakan untuk menggambarkan karakter yang lembut, ceria, atau bahkan gagah. Juga ada rias lucu untuk menggambarkan karakter yang jenaka.

3. Properti Tari Tradisional

Baca Juga  Cegah Tindak Korupsi dengan Menerapkan 9 Nilai Integritas

Tak hanya busana dan tata rias, properti tari juga memiliki peran penting dalam pertunjukan. Properti tari adalah benda atau alat yang digunakan penari untuk mendukung ekspresi gerak.

Jenis properti yang digunakan dalam tarian tradisional sangatlah beragam, mulai dari selendang, senjata tajam, alat pertanian, perikanan, properti untuk sarana persembahan upacara adat, dan properti lainnya yang digunakan sebagai pendukung keindahan tarian ataupun pengusung karakter tarian. Beberapa properti bahkan sudah melekat pada busana tari, salah satunya adalah selendang.

Keterampilan penari dalam menggunakan properti ini sangat penting untuk menciptakan kesan harmoni antara gerak tarian dan permainan propertinya. Properti juga berfungsi untuk memperkaya visualisasi karya tari dan menambah daya tarik pertunjukan.

Sobat SMP, itulah unsur pendukung dalam tarian tradisional. Jika Sobat berencana untuk mementaskan seni tari tradisional, Sobat perlu memperhatikan dengan seksama unsur-unsur tersebut agar pertunjukan tari semakin memukau di mata penonton. Bagi yang ingin mendalami lebih lanjut mengenai unsur pendukung dalam tarian tradisional Nusantara, Sobat bisa mengunduh modulnya di link berikut ini.

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber:

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/seni-budaya-viii-modul-14/

Scroll to Top