Kuatkan Pemahaman, Ditjen PAUD Dikdasmen Lakukan Sosialisasi Kurikulum Merdeka Bagi UPT

Bertepatan dengan dibukanya pendaftaran Kurikulum Merdeka tahun 2023 hingga 31 Maret 2023 mendatang, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Sosialisasi Kurikulum Merdeka secara daring pada Kamis (2/3). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), perwakilan Dinas Pendidikan, dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) dari 34 provinsi di Indonesia.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, Aswin Widyanto, M.A menyampaikan tujuan dari kegiatan tersebut. “Tujuan dari sosialisasi ini untuk menguatkan pemahaman seluruh teman-teman UPT Kemendikbudristek di daerah agar pemahaman masyarakat mengenai implementasi Kurikulum Merdeka terutama di jalur mandiri bisa lebih baik lagi untuk meminimalisir mispersepsi atau miskonsepsi di masyarakat. Sehingga nanti saat pendaftaran maupun saat pelaksanaan, bisa benar-benar dipahami oleh teman-teman di satuan pendidikan,” tutur Aswin.

Dalam sambutannya, Aswin juga menjelaskan mengenai status Kurikulum Merdeka yang hingga saat ini masih bersifat opsional. “Sampai tahun 2023 ini, implementasi Kurikulum Merdeka merupakan opsi bagi satuan pendidikan. Jadi bukan berdasarkan arahan atau paksaan, tetapi berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi kesiapan satuan pendidikan. Sehingga nantinya satuan pendidikan akan memilih jalur implementasi Kurikulum Merdeka yang mana. Apakah mandiri belajar, mandiri berubah, atau mandiri berbagi,” tambah Aswin.

Heru Iman Wibowo selaku tim dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemendikbudristek hadir membawakan materi mengenai kebijakan Kurikulum Merdeka. Secara singkat Heru menjelaskan pokok kebijakan dan keunggulan dari Kurikulum Merdeka.

“Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong-royong menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial sehingga waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter. Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran juga fleksibel. Kemendikbudristek juga memberikan fleksibilitas dan dukungan perangkat ajar. Kurikulum Merdeka mengedepankan gotong royong dari seluruh pihak,” ujar Heru.

Pemateri lain yang juga hadir adalah Lasti Devira Kesdu dari Balai Layanan Platform Teknologi Pusdatin. Dalam kesempatan tersebut, Lasti memaparkan secara detail mengenai tata cara pendaftaran Kurikulum Merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar. Lasti juga memberikan sejumlah referensi rujukan bagi satuan pendidikan yang masih terkendala saat mendaftarkan diri.

Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang berasal dari UPT Kemendikbudristek di daerah bisa mendapatkan pemahaman yang utuh dan mendalam terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan dapat meneruskan informasi tersebut kepada Dinas Pendidikan daerah maupun satuan pendidikan di wilayah masing-masing.

 

Baca Juga  Pentingnya Sinkronisasi Data Dapodik Untuk Penyaluran Dana BOS dan BOP Tahun 2023

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top