Eksplorasi Keunikan Bahasa Lampung

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya yang kaya, juga memiliki keragaman bahasa. Salah satu bahasa daerah yang menarik untuk dijelajahi adalah Bahasa Lampung. Bahasa ini dipergunakan oleh masyarakat asli Lampung di wilayah sekitar, dan memiliki kekayaan kultur dan linguistik tersendiri.

Sebelum kita memasuki bahasan tentang Bahasa Lampung, perlu untuk mengapresiasi keragaman bahasa di Indonesia. Diperkirakan terdapat lebih dari 700 bahasa daerah yang digunakan di seluruh kepulauan. 

Berdasarkan hasil pemetaan dan analisis kekerabatan bahasa oleh BPPB tahun 2019, telah terkonfirmasi bahwa Indonesia memiliki 718 bahasa daerah yang telah berhasil teridentifikasi. Ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan bahasa dan sastra di Indonesia. Setiap bahasa mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya dari masyarakatnya.

Bahasa Lampung merupakan bahasa yang digunakan oleh penduduk asli Lampung untuk berkomunikasi di antara mereka. Bahasa Lampung termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Terdapat beberapa pengelompokan dialek dalam bahasa Lampung. 

Menurut para ahli bahasa seperti Hilman Hadikesuma, dialek O juga dikenal sebagai dialek Abung, sedangkan dialek A juga dikenal sebagai dialek Pubian. Dale F. Walker membagi bahasa Lampung menjadi dialek Abung dan dialek Pesisir. Sementara itu, Van Royen membaginya menjadi dialek Nyo dan dialek Api. 

Meskipun ada perbedaan dalam penamaannya, namun yang dimaksudkan oleh ketiga ahli tersebut adalah sama, yakni dialek O dan dialek A. Bahasa Lampung dengan dialek O yang digunakan di berbagai daerah seperti: 

  1. Daerah Kotabumi dan sekitarnya (juga dikenal secara sosiolinguistik sebagai dialek Abung).
  2. Daerah sepanjang Way Seputih dan sekitarnya (juga dikenal secara sosiolinguistik sebagai dialek Seputih).
  3. Daerah Way Tulangbawang dan sekitarnya (juga dikenal secara sosiolinguistik sebagai dialek Tulangbawang).

Di bawah ini juga terdapat huruf-huruf Lampung yaitu:

Huruf-huruf itu jika dibaca oleh pemakai bahasa Lampung dialek 0, masing-masing ditambah bunyi /0/ sehingga menjadi ko, go, ngo, p0, dan seterusnya; dan jika dibaca oleh pemakai bahasa Lampung dialek A ditambahkan bunyi /a/ sehingga menjadi ka, ga, nga, pa, dan seterusnya. 

Bahasa Lampung dialek 0 memiliki 19 fonem konsonan, yaitu b, c, d, g, h, j, k, 1, m, n, p, r, s, t, w, y, gh, fly, dan ng; memiliki 5 fonem vokal, yaitu a, i, o, e, dan u; serta memiliki 5 buah diftong, yaitu ai, au, el, ui, eu.

Dalam percakapan sehari-hari, bahasa Lampung dengan beragam dialeknya masih aktif digunakan, terutama oleh masyarakat yang merupakan orang asli Lampung.  Bahasa Lampung adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia. Dengan menelusuri dialek O, kita dapat memahami lebih dalam tentang warisan linguistik yang berharga ini. 

Bagi sobat SMP yang ingin mempelajari lebih dalam lagi bahasa Lampung, kalian dapat mengunduh Kamus Lampung-Indonesia. Di dalam kamus tersebut lengkap dan terdapat pembahasannya. Mari bersama-sama mengapresiasi dan melestarikan bahasa daerah Indonesia, termasuk Bahasa Lampung, sebagai bagian dari identitas bangsa.

 

Baca Juga  3 Strategi Penting Membangun Budaya Literasi di Sekolah

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber:

https://repositori.kemdikbud.go.id/2930/1/Kamus%20Lampung-Indonesia%20-%20323h.pdf 

https://repositori.kemdikbud.go.id/7644/1/SEJARAH%20DAERAH%20LAMPUNG.pdf 

https://lampungprov.go.id/pages/sejarah-lampung 

https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/tampilkan/59b10de093c34 

Scroll to Top