4 Gangguan Sistem Pernapasan yang Umum Terjadi pada Remaja

Halo, Sobat SMP! Indonesia merupakan negara tropis di mana tidak hanya tumbuhan yang tumbuh subur, tetapi pada waktu-waktu tertentu, bakteri dan organisme penyebab penyakit juga dapat ikut tumbuh subur. Sebagian di antaranya dapat menyerang sistem pernapasan sehingga menyebabkan penyakit pada manusia pada berbagai baya, tidak terkecuali pada usia remaja. Berikut adalah beberapa gangguan sistem pernapasan yang sering ditemui pada remaja.

1. Asma

Asma merupakan salah satu kelainan pernapasan kronis yang sering terjadi pada remaja. Kondisi ini ditandai oleh peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan, menyebabkan penyempitan jalur udara. Faktor pemicu asma meliputi paparan alergen, debu, dan asap rokok. Asma tidak dapat disembuhkan secara total. Meski demikian, gejalanya dapat dikendalikan sehingga penyintasnya tetap dapat hidup dengan normal.

2. Influenza

Influenza, atau flu, adalah infeksi virus influenza yang umum terjadi pada sistem pernapasan. Gejala flu melibatkan pilek, batuk, dan nyeri tubuh. Meskipun umumnya bisa sembuh sendiri dengan sistem imun yang baik, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bernutrisi dapat membantu mempercepat pemulihan.

3. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis. Pada bronkitis akut, peradangan biasanya sembuh dalam waktu tiga minggu, sedangkan bronkitis kronis bersifat menahun. Batuk merupakan gejala umum pada kedua jenis bronkitis, dan produksi dahak meningkat. Pengobatan dapat melibatkan pemberian obat pereda gejala dan terapi untuk mengatasi penyebab peradangan.

4. Pneumonia

Baca Juga  Rapor Pendidikan: Upaya Pemetaan dan Pemantik Refleksi Serta Pembenahan Kualitas Pendidikan

Pneumonia adalah penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang alveolus di dalam paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua paru. Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan paru-paru (alveolus) berisi cairan atau bahkan nanah. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai paru-paru basah.

Sebenarnya, dunia kedokteran tidak mengenal istilah paru-paru basah. Paru-paru basah merupakan pemahaman awam untuk menggambarkan kondisi paru-paru yang “terendam” atau berisi cairan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan edema paru. Gejala pneumonia yang muncul bisa bervariasi, dari ringan hingga berat. Biasanya, pengobatan yang diberikan adalah dengan pemberian antibiotik jika masalah pernapasan ini terjadi karena infeksi bakteri. Untuk gejala berat, Sobat SMP mungkin membutuhkan rawat inap untuk mendapatkan antibiotik melalui infus ataupun terapi oksigen.

Sobat SMP, penting bagi remaja dan orang tua untuk memahami gejala dan pengelolaan gangguan sistem pernapasan ini agar dapat mengambil tindakan yang tepat guna menjaga kesehatan pernapasan dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Melalui pengetahuan dan perawatan yang baik, remaja dapat tetap aktif dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan kualitas yang optimal. Semoga artikel di atas bermanfaat, sampai jumpa di artikel menarik selanjutnya!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/ipa-kelas-viii-modul-8/

Scroll to Top