Waspadai Anemia pada Remaja Putri

Halo, Sobat SMP! Di masa-masa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), kebanyakan remaja sedang dalam usia pubertas. Terkadang di masa-masa ini remaja (khususnya remaja putri) rentan mengalami anemia. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebelumnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang mengakibatkan kurangnya asupan oksigen di dalam tubuh.  

Ketika anemia, kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari standar yang seharusnya. Untuk remaja putri dapat dikatakan anemia apabila Hb < 12 gr/dl. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkan oksigen ke seluruh sel jaringan tubuh, termasuk otot dan otak untuk melakukan fungsinya. 

Gejala anemia pada remaja putri

Anemia dapat dikenali dengan menyadari ciri-ciri yang muncul. Umumnya gejala anemia berupa 5L, yaitu lemah, lesu, lelah, letih, dan lunglai. Ini bisa terjadi karena kurangnya kadar oksigen di dalam darah. Jadi, apabila Sobat SMP merasakan gejala-gejala tersebut atau melihat ciri-ciri yang ada pada teman maka tidak boleh diremehkan begitu saja. Anemia pada remaja putri akan berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah.

Penyebab anemia pada remaja putri

Penyebab umum anemia adalah kekurangan zat besi di dalam tubuh. Tak jarang para remaja putri kurang memerhatikan kandungan zat dan gizi yang ada pada makanan yang dikonsumsinya. Diet yang terkesan asal-asalan tanpa memperhitungkan asupan nutrisi juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan zat besi.

Selain itu, anemia pada remaja putri juga dapat disebabkan oleh menstruasi. Menstruasi dapat menyebabkan remaja putri kehilangan banyak darah sehingga mengakibatkan mengalami anemia. 

Pencegahan anemia pada remaja putri

Baca Juga  Mengenal Aritmetika Sosial: Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada remaja putri. Pertama, remaja putri dapat rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara teratur. TTD bisa dikonsumsi sebanyak 1 butir setiap minggunya. Program suplementasi TTD pada remaja putri dimulai sejak tahun 2014 dan saat ini menjadi salah satu intervensi spesifik dalam upaya penurunan stunting

Selain mengonsumsi TTD, Sobat SMP juga bisa mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang di dalamnya mengandung zat besi. Tak lupa juga untuk tetap rajin berolahraga agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik. Agar memastikan tidak mengalami anemia, perlu juga dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin untuk memastikan kadar sel darah merah masih dalam batas normal.

Nah, itu dia hal-hal seputar anemia yang perlu diwaspadai, khususnya untuk para remaja putri. Anemia tidak boleh dianggap remeh karena bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi tubuh, yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap produktivitas dan prestasi di sekolah. Jangan lupa untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah setiap minggunya, ya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, Sobat SMP!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

https://promkes.kemkes.go.id/pedoman-pemberian-tablet-tambah-darah-ttd-bagi-remaja-putri-pada-masa-pandemi-covid-19-bagi-tenaga-kesehatan 

https://promkes.kemkes.go.id/buku-pedoman-penatalaksanaan-pemberian-tablet-tambah-darah

Scroll to Top