Tiga Pilar Utama dalam Mengawal Kesuksesan Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia

Halo, Sobat SMP! Pada Senin (27/2) lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi telah meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-23 dengan tajuk “Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia”. Episode ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya skor literasi membaca peserta didik di Indonesia. Dengan program ini, diharapkan dapat terjadi peningkatan literasi kepada anak-anak didik kita.

Guna menyukseskan program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, kita perlu mengawal tiga pilar utama. Ketiga pilar tersebut adalah Pemilihan dan Penjenjangan, Cetak dan Distribusi, serta Pelatihan dan Pendampingan. Berikut ada penjelasan dari ketiga pilar tersebut:

  • Pemilihan dan Penjenjangan

Pilar pertama yaitu pemilihan dan perjenjangan. Kemendikbudristek memilih buku berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu, yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak. Terdiri atas 716 judul buku dari pelatihan penulis/ilustrator lokal, terjemahan bahasa daerah ke bahasa Indonesia dan bahasa asing ke bahasa Indonesia, serta modul literasi numerasi siswa kelas 1-6 SD. 

Sebanyak 716 judul buku bacaan yang telah dipilih, dijenjangkan, dan diverifikasi dapat diakses publik secara gratis melalui platform digital Kemendikbudristek. Selain itu, buku bacaan bermutu juga dapat diakses publik secara gratis melalui platform digital mitra Kemendikbudristek.

  • Cetak dan Distribusi
Baca Juga  Tujuh Kesenian Teater Tradisional Asli Indonesia

Kemendikbudristek menyediakan 15.356.486 eksemplar (716 judul) buku bacaan bermutu ke 5.963 PAUD di daerah 3T dan 14.595 SD di daerah 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi merah. Dalam proses ini juga berkolaborasi dengan dinas pendidikan, pegiat literasi, TNI, dan Masyarakat setempat.

  • Pelatihan dan Pendampingan

Kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan adalah pada kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola buku bacaan dan memanfaatkan buku bacaan untuk peningkatan minat baca dan kemampuan literasi siswa. Kepala sekolah, guru, dan pustakawan dapat mengelola buku bacaan dalam hal memajang, merawat, dan merotasi/menyimpan. Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan dan praktik baik dalam pemanfaatan buku bacaan seperti membaca nyaring, membaca bersama, meminjamkan buku, menggunakan buku untuk kegiatan ekstrakurikuler, dan menggunakan buku untuk melatih guru/sekolah lain.

Itulah tadi tiga pilar utama dalam mengawal kesuksesan Merdeka Belajar episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Mari kita dukung program ini agar peningkatan literasi dapat terwujud guna menciptakan generasi emas di masa mendatang. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sobat SMP!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Paparan Mendikbudristek MB 23

Scroll to Top