Tahun Ajaran Baru Sekolah SMP di Zona Hijau dan Kuning Didorong Buka PTM Terbatas

Memasuki awal tahun ajaran baru 2021/2022, penyelenggaraan pembelajaran di sekolah akan segera dimulai baik secara daring, maupun campuran dengan skema  PTM terbatas. Pembelajaran tatap muka (PTM) di pulau Jawa dan Bali dilarang seiring diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah tersebut pada 3-20 Juli 2021. Sedangkan bagi daerah yang berada di zona hijau dan kuning, Pemerintah tetap mendorong pelaksanaan opsi pembelajaran tatap muka terbatas.

Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Sekolah Menengah Pertama, Drs. Mulyatsyah, M.M.  Mulyatsyah menegaskan bahwa bagi sekolah yang berada di zona hijau dan kuning tetap didorong membuka opsi PTM terbatas setelah melakukan sejumlah persiapan dan mendapat izin dari para pemangku kepentingan.

“Pada prinsipnya sama arahan dari Dirjen PAUD DIKDASMEN dengan berpedoman kepada SKB 4 Menteri. Kita berharap untuk zona kuning dan hijau sepanjang itu diizinkan oleh kepala daerah, kita dorong agar dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Karena kita tidak tahu pandemi ini sampai kapan, tetapi yang perlu kita lakukan adalah memperkecil risiko saat PTM,” ujar Mulyatsyah.

Mulyatsyah menjelaskan bahwa diperlukan kerja sama dari semua pihak baik dari pihak sekolah, guru, murid, dan orang tua agar PTM terbatas dapat berjalan lancar dan minim risiko.

“Betul-betul harus diperhatikan daftar periksa sebelum melakukan PTM, lalu kita juga mengimbau agar dinas benar-benar melakukan kontrol dan pengawasan dan yang ketiga harus ada izin dari orang tua yang memperbolehkan anaknya mengikuti PTM terbatas di sekolah. Kita harus memberikan pengertian kepada orang tua, bahwa mungkin orang tua juga harus berkomitmen dalam artian orang tua berperan memastikan anak pulang dan pergi ke sekolah dengan aman,” imbuh Mulyatsyah.

Baca Juga  Perahu Pinisi, Suku Bugis, dan Pelaut Andal

“Kita mendorong PTM terbatas karena banyak keluhan-keluhan baik dari anak-anak maupun orang tua yang merasa jenuh dengan PJJ, infrastruktur PJJ yang masih terbatas, ada dampak psikologis, dan tentu kita ingin menekan loss learning. Konsep PJJ ini mungkin memang menjadi cara pandang baru bagi kita bahwa belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, namun juga dari rumah. Tetapi, yang terbaik tentu pertemuan tatap muka, karena ada perhatian langsung dari guru, guru dapat melihat capaian pembelajaran secara langsung. Maka opsi PTM terbatas adalah opsi yang kita anjurkan di daerah-daerah yang tidak berisiko,” ungkap Mulyatsyah.

Ia juga menekankan bahwa keselamatan, kenyamanan, dan keamanan peserta didik menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan PTM terbatas, sehingga skenario PTM terbatas harus dijalankan dengan cermat dan sesuai dengan aturan yang berlaku baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Prinsip utama dalam melaksanakan PTM terbatas adalah keamanan, kenyamanan, keselamatan baik bagi peserta didik, maupun guru-guru kita,” pungkas Mulyatsyah.

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

Pengelola Web Dit.SMP “Penyelenggaraan PTM Terbatas Pada Tahun Ajaran Baru”. Hasil Wawancara Pribadi: 14 Juli 2020, Jakarta Selatan.

Scroll to Top