SMP Terbuka Plered Menjaga Warisan Leluhur Melalui Batik Trusmi

Di era globalisasi sekarang, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan, mulai dari dampak positif seperti mudahnya mendapatkan informasi, Lalu dampak negatif yaitu sulitnya memilah informasi yang menyebabkan kebudayaan asli kita tergerus oleh perkembangan zaman.

Tidak hanya harta tetapi etika, tingkah laku serta kebudayaan juga merupakan sebuah warisan yang harus dijaga. Salah satu warisan leluhur yang harus dijaga adalah adalah batik. Setiap goresan dari motif batik memiliki pesan tersendiri seperti Batik Trusmi.

Batik Trusmi merupakan warisan leluhur masyarakat Cirebon yang sudah mendunia. Menurut sejarah yang ada Batik Trusmi merupakan percampuran ragam budaya antara masyarakat lokal dengan tradisi religius pada zaman Sunan Gunung Jati. Hal itu dilakukan untuk menyebarkan ajaran agama Islam dengan para pedagang asing seperti Arab, Tiongkok, dan Persia yang singgah di Pelabuhan Muara Jati.

Perkembangan batik Trusmi sebenarnya adalah hasil karya tokoh agama yang bernama Ki Buyut Trusmi. Beliau merupakan anak pertama dari Raja Pajajaran atau yang lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi, beliaulah yang menyebarkan ajaran agama Islam di daerah Cirebon khususnya daerah Trusmi bersama dengan Sunan Gunung Jati.

Dikarenakan sudah mendunia sejak masa jayanya, tidak aneh di masa sekarang Batik Trusmi sangat dicari dan dikoleksi oleh turis domestik dan turis asing terutama pada motif-motif buhun yang langka.  Tidak hanya kain, Batik Trusmi dapat dikembangkan menjadi ikat kepala yang terbuat dari kain batik.

Baca Juga  SMPN 1 Tenjo Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi Tahun 2020

Untuk menjaga warisan leluhur tersebut agar tetap eksis dan tidak kalah dengan budaya asing, SMP Terbuka Plered membuka Program Pendidikan Keterampilan (PPK) salah satunya adalah membatik.

SMP Terbuka Plered mulai aktif sejak tahun 2012, menempati gedung SMPN 1 Plered yang beralamatkan di Jalan Buyut Trusmi No. 02 Desa Trusmi Wetan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Selain kegiatan belajar mengajar secara akademik, SMP Terbuka Plered juga membuka progam keterampilan membatik yang diminati oleh 23 orang peserta didik.

SMP Terbuka Plered yang menginduk pada SMPN 1 Plered ini memiliki beberapa keunggulan, karena berlokasi di sentra batik bahan dasar pembuat Batik Trusmi mudah untuk didapatkan. Sarana dan prasarana pun mendukung untuk kegiatan tersebut. Selain itu, mata pencaharian sebagian besar orang tua peserta didik merupakan buruh batik, Sehingga orang tua dapat membimbing peserta didik jika mengalami kendala atau kesulitan di sekolah.

Apabila kalian ingin mengetahui tentang proses produksi, alat dan bahan yang digunakan, proses pemasaran sampai cerita inspiratif dari Batik Trusmi SMP Terbuka Plered, kalian dapat unduh buku “Membatik Menjaga Warisan Leluhur” untuk informasi lebih lengkapnya.

 

 

Penulis: Pengelola web Dit.SMP

Scroll to Top