Praktik Baik PTM Terbatas SMPN 1 Pandak Bantul: Serba-serbi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di berbagai wilayah di Indonesia, mulai banyak sekolah-sekolah di zona kuning dan hijau yang melaksanakan PTM terbatas. Pelaksanaan PTM terbatas ini diambil untuk mengantisipasi dampak negatif dari pandemi COVID-19 bagi peserta didik.

Langkah tersebut juga diambil oleh SMPN 1 Pandak, Bantul. Sekolah yang terletak di Jalan Srandakan Km. 1, Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah menerapkan PTM terbatas sejak sebelum tahun ajaran baru 2021/ 2022.

Pengambilan keputusan pembukaan PTM terbatas di SMPN 1 Pandak tidak terlepas dari peranan pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bantul.

Sebelum memulai PTM terbatas, Dispora Kabupaten Bantul mengundang pengawas, kepala sekolah, dan kepala MGMP duduk bersama untuk menyamakan persepsi mengenai PTM terbatas.

Selain itu, Dispora Kabupaten Bantul juga mengundang para praktisi pendidikan untuk terlibat sebagai narasumber nasional untuk menjadi tim pengembang kurikulum. 

Tim pengembang kurikulum menyusun konsep tentang bagaimana pembelajaran bisa berjalan baik seperti pemetaan materi, alokasi waktu, hingga bentuk kurikulum yang bisa dijadikan dasar bagi sekolah-sekolah agar mempunyai akar yang sama.

Tidak hanya sampai di situ, dilakukan juga penyusunan LKPD atau lembar kerja peserta didik oleh tim pengembang kurikulum bersama dengan kepala MGMP untuk semua mata pelajaran sehingga jelas terukur dan mengetahui target yang akan dicapai. 

Dispora, sekolah, MGMP, dan MKKS pun menyelenggarakan pemetaan mutu dengan penilaian bersama guna melihat seperti apa hasil belajar dari sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul. Hasil pemetaan mutu digunakan untuk mengevaluasi agar dapat meningkatkan kinerja satuan pendidikan, kepala sekolah, dan guru.

Pemerintah daerah pun juga turut mendukung pelaksanaan PTM terbatas dengan memberikan dana BOS Daerah. Dana bantuan bisa dimanfaatkan sekolah demi menunjang proses pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi seperti masker, thermogun, disinfektan, hand sanitizer, dan pembelian alat kebersihan lainnya.

Selain mendukung PTM terbatas, dana tersebut pun bisa dimanfaatkan untuk menyokong pembelajaran jarak jauh (PJJ). Contohnya seperti pembelian pulsa, paket data, atau layanan pendidikan daring berbayar bagi pendidik atau peserta didik dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Pelaksanaan PTM Terbatas di SMPN 1 Pandak

Kepala Sekolah SMPN 1 Pandak Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M. Pd. menjelaskan tentang teknis pelaksanaan PTM terbatas di masa pandemi COVID-19 mulai dari perizinan, pemantauan peserta didik, hingga tata tertib yang harus ditaati selama pelaksanaan PTM terbatas.

Sebelum membuka PTM terbatas, pihak sekolah akan mendata terlebih dulu, baik kepada guru dan siswanya apakah memiliki penyakit penyerta atau tidak. Setelah itu, barulah sekolah akan menyebarkan lembar perizinan kepada orang tua murid melalui formulir daring.

Salah satu yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan PTM terbatas adalah pemantauan siswa dan guru sebelum memasuki lingkungan sekolah. Sebelum memasuki lingkungan sekolah, para guru dan siswa akan dicek suhunya terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan arahan yang terdapat di SKB 4 Menteri Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.

“Bagaimana kalau ada siswa yang suhunya tinggi? Rencana kami setelah mengacu pada SKB 4 Menteri itu kami mengadakan pemantauan di depan gerbang kepada siswa maupun guru,” ujar Titik.

Apabila terpantau ada siswa ataupun guru yang suhunya tinggi dan kiranya memiliki gejala COVID-19 maka pihak sekolah akan mendatangkan petugas pusat kesehatan masyarakat untuk melakukan pengecekan. Sebelumnya, SMPN 1 Pandak sudah melakukan kerja sama dengan puskesmas setempat untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas.

“Ketika ada yang hasilnya (suhu tubuh) tinggi, kami akan mendatangkan petugas dari puskesmas, yang merupakan sudah komitmen bersama. Seandainya anak perlu swab atau tidak, kami punya dana yang bernama tali asih dari paguyuban orang tua murid,” tambah Titik.

Selain pemantauan, permasalahan lain yang dihadapi sekolah ketika melaksanakan PTM terbatas di masa pandemi COVID-19 adalah bagaimana menjaga peserta didiknya agar memerhatikan serta menaati protokol kesehatan yang berlaku.  

Petugas puskesmas juga dilibatkan dalam mengedukasi petugas kebersihan dan seluruh warga sekolah dalam menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan sekolah. Salah satunya adalah dengan melakukan disinfeksi setiap sebelum pembelajaran dimulai dan sesudah pembelajaran berakhir.

Jumlah peserta didik yang akan mengikuti PTM terbatas pun tidak akan sebanyak ketika kondisi normal. Dalam satu kelas, pelaksanaan PTM terbatas akan dibagi menjadi dua kelompok sehingga jumlah peserta didik per kelasnya hanya 50% dari jumlah normal.

Hal lain yang menjadi perhatian khusus adalah pembukaan kantin. Titik menjelaskan bahwa sekolah tidak membuka kantin karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan serta interaksi antarsiswa yang beresiko terjadi penularan virus COVID-19.

Terakhir adalah komitmen orang tua murid untuk bertanggung jawab mengantar-jemput anaknya ke sekolah selama PTM terbatas. Seandainya orang tua tidak bisa mengantar jemput, maka orang tua harus punya solusi yang memungkinkan anak bisa berangkat ke sekolah dengan didampingi.

Selain itu, Titik pun menjelaskan empat kunci utama dalam kesuksesan pelaksanaan PTM. Pertama adalah melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dari kebijakan dan pelaksanaan PTM. Kedua adalah edukasi yang baik untuk siswa, orang tua, dan guru di sekolah. Ketiga adalah kolaborasi dengan berbagai instansi seperti puskesmas, tim psikologi, dan sebagainya. Terakhir menurut Titik adalah menjaga semangat.

“Dalam kondisi apapun kita harus tetap semangat. Dalam kondisi apa pun kita harus tetap semangat dan jangan patah semangat. Kalau sekolah semangat, orang tua semangat, orang tua pasti hebat,” tutup Titik.

 

Baca Juga  KOSN 2021 Jenjang SMP: Melejitkan Talenta Prestasi Olahraga Peserta Didik Untuk Indonesia Pulih

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top