Praktik Baik: Menyimak Penyelenggaraan PTM Terbatas di SMP Negeri 1 Dramaga

Dilihat 19,569 pengunjung

Semangat untuk kembali menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah nampak begitu nyata di daerah Kabupaten Bogor terutama di SMP Negeri 1 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Pasalnya, SMP Negeri 1 Dramaga menjadi salah satu sekolah yang telah melaksanakan uji coba pembelajaran PTM terbatas di wilayah Kabupaten Bogor.

SMP Negeri 1 Dramaga merupakan satu dari 28 SMP yang telah lolos proses verifikasi dan dinyatakan layak untuk menggelar PTM terbatas di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Memiliki siswa yang cukup banyak yakni sekitar 1196 orang, tidak menjadi penghalang pihak sekolah untuk segera melaksanakan PTM terbatas.

Dalam acara Rapat Koordinasi, Sosialisasi Program Direktorat SMP, dan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka pada Senin (5/4) lalu, Hj. Nanah Mulyanah, S.Pd., M.M, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Dramaga, berbagi pengalaman terkait pelaksanaan PTM terbatas yang telah berjalan di sekolah tersebut.

Menurutnya, SMP Negeri 1 Dramaga telah melaksanakan kegiatan PTM terbatas di sekolah sejak tanggal 9 Maret 2021. Sebelum menggelar PTM terbatas, pihak sekolah telah melalui sejumlah tahap persiapan sesuai dengan ketentuan yang diterbitkan dalam SKB 4 Menteri per tanggal 20 November 2020 lalu.

Pihak sekolah juga menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti menyediakan tempat cuci tangan yang memadai, menyediakan thermogun, melakukan desinfeksi, menyediakan masker cadangan, serta melakukan pemantauan kesehatan warga sekolah. Koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota dan Satgas COVID-19 setempat juga turut dilakukan.

“Pada bulan Januari 2021, diadakan verifikasi kelayakan sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Setelah dilakukan verifikasi oleh tim, alhamdulillah sekolah kami masuk sebagai sekolah yang boleh mengadakan PTM. Namun, kami baru menyelenggarakan tatap muka setelah tanggal 15 Maret, yaitu setelah vaksin guru dan tenaga kependidikan yang pertama,” ujar Nanah.

Selain itu, pihak sekolah menyusun jadwal belajar menjadi 3 sesi untuk setiap jenjang kelas. Setiap kelas akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu 50% siswa melaksanakan PTM, dan 50% lainnya mengikuti pembelajaran secara daring. Skema ini dilakukan secara bergantian selama 1 (satu) minggu.

Sedangkan untuk jam belajar, pihak sekolah juga mengatur jam belajar untuk meminimalisir kerumunan saat hendak masuk atau pulang sekolah. Untuk kelas VII akan belajar pada pukul 07.00- 09.00, Kelas VIII akan belajar pada pukul 08.00 – 10.00, dan untuk kelas IX akan belajar pada pukul 09.30 – 11.30. Total jam belajar di sekolah dibatasi hanya 2 (dua) jam setiap harinya.

Meski telah dinyatakan layak menyelenggarakan PTM, menyiapkan fasilitas pendukung, dan mengatur jam pembelajaran, namun pihak sekolah tetap meminta persetujuan orang tua secara resmi melalui surat pernyataan. Bahkan sebelum menyelenggarakan PTM, pihak sekolah menjalin komunikasi dengan para orang tua / wali murid melalui rapat komite sekolah.

Memasuki minggu ketiga pelaksanaan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Dramaga, Nanah mengungkapkan tantangan yang dirasakan oleh pihak sekolah. “Kendala yang dihadapi adalah anak-anak belum terbiasa mencuci tangan, sehingga para guru harus mengingatkan para siswa untuk mencuci tangan,” ungkap Nanah.

Ia juga mengungkapkan kendala lain terkait pemeliharaan fasilitas cuci tangan yang digunakan siswa. “Kalau untuk di lantai atas, kami mengganti tempat cuci tangan dengan hand sanitizer. Karena dari pengalaman kami, keran di lantai atas sering kali rusak,” tambah Nanah.

Bukan hanya melaksanakan PTM terbatas, SMP Negeri 1 Dramaga juga telah melaksanakan ujian sekolah secara langsung di sekolah pada tanggal 5 – 10 April 2021. Pihak sekolah juga membuat jadwal ujian sekolah secara bergantian untuk menghindari kerumunan.

Spirit serta dukungan semua pihak, termasuk dari dinas pendidikan daerah, Satgas COVID-19, para guru, serta orang tua, telah berhasil mendorong SMP Negeri 1 Dramaga untuk merealisasikan PTM terbatas lebih awal sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Hal ini tentunya merupakan sebuah praktik baik yang dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk kembali membuka PTM terbatas sesegera mungkin.

 

Baca Juga  Manfaatkan Platform Merdeka Mengajar Untuk Berbagi Praktik Baik IKM

Referensi: Liputan acara “Rapat Koordinasi, Sosialisasi Program SMP, dan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka”

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top