Peran Penting Keluarga Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

Dilihat 17,432 pengunjung

Tahukah Sobat SMP bahwa tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional? Hari Keluarga Nasional (Harganas) ditetapkan sejak tanggal 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014. Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.

Di masa pandemi COVID-19 yang berlangsung satu tahun belakangan, semua orang mengalami masa-masa sulit termasuk anak. Anak-anak diharuskan menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terasa berbeda dibandingkan belajar secara langsung di sekolah. Saat itulah, keluarga terutama orang tua berperan besar memberi dukungan pada anak dengan mendampingi mereka menjalani PJJ. Berikut panduan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar dari rumah:

1. Membuat jadwal 

Saat orang tua dan anak sama-sama harus beraktivitas dari rumah, tentu tidak mudah untuk membagi waktu. Untuk itu, buatlah jadwal dan aturan bersama. Ingatkan anak tentang aturan dan jadwal yang akan dibuat bersama merupakan tanggung jawab setiap anak dan tanggung jawab bersama untuk mengikutinya. Beri kesempatan pada anak untuk membuat jadwal mereka sendiri. Dengan begitu, anak akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari berjalan

2. Ide kegiatan

Bantu anak dengan ide kegiatan bila anak bingung menuliskan kegiatan apa yang akan dilakukan pada hari berjalan. Berikan ide dengan menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas dari sekolah, misalnya mengerjakan kegiatan rutin harian seperti mandi pagi, sarapan, dan berdoa, atau kegiatan belajar seperti mengingatkan anak mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah. Kegiatan fisik juga bisa menjadi kegiatan positif yang dapat dilakukan agar tubuh tetap aktif bergerak, atau mungkin kegiatan lain seperti membaca buku, bermain musik, menulis jurnal harian, dan bermain gim agar anak tidak merasa stress menjalani PJJ.

3. Komunikasi positif

Orangtua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu sehingga membangun hubungan positif dengan anak. Bertanya tentang apa yang bisa dibantu bukan berarti mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan anak. Bantulah anak memahami apa yang harus dikerjakan dengan membaca kembali tugas dari sekolah. Jika masih mengalami kesulitan, orangtua atau anak bisa menghubungi kembali guru melalui telepon, SMS, atau WA untuk meminta penjelasan tugas yang dimaksud.

4. Ingatkan waktu

Baca Juga  4 Gangguan Sistem Pernapasan yang Umum Terjadi pada Remaja

Ingatkanlah jadwal kegiatan dan waktu yang akan, sedang, dan telah digunakan anak. Mengingatkan kegiatan yang sudah direncanakan bisa membantu mereka mencapai target. Beberapa kegiatan yang sudah direncanakan kadang tidak bisa dikerjakan karena anak mengubah jadwal yang sudah dibuat. Ingatkanlah bahwa mengubah jadwal bisa dilakukan dengan menulis kembali perubahan pada jadwal yang sudah dibuat sehingga target-target kegiatan bisa dicapai. orangtua bukan orang yang serba tahu segalanya. 

5. Introspeksi

Perlu diingat, bahwa orangtua bukan orang yang serba tahu segalanya. Jika kita tidak mengerti tentang apa yang anak tanyakan, orang tua dapat menjelaskan bahwa saat itu orang tua belum tahu jawaban dari pertanyaan tersebut dan mengajak anak untuk mencari jawabannya bersama-sama untuk didiskusikan kemudian. Pada rentang waktu tersebut dapat mencari jawaban dengan bertanya ke orang lain, mencari di internet atau buku, bahkan bertanya pada guru mata pelajaran. 

6. Refleksi

Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang apa yang sudah dikerjakan pada hari itu. Lakukanlah refleksi dengan anak dalam aktivitas santai misalnya sambil mengobrol di ruang keluarga, menjelang tidur, atau saat makan malam. Refleksi bisa dilakukan dengan mengajukan menanyakan bagaimana perasaan anak hari itu, apa yang sudah berhasil dan belum berhasil dilakukan hari itu, dan apa yang membuat anak merasa senang, sedih, atau kesal. 

7. Relasi

Terdapat beberapa hal penting dalam membangun hubungan yang positif mendampingi anak Belajar dari rumah, yaitu membuat dan menerapkan aturan bersama, mengajukan pertanyaan positif kepada anak, memberikan apresiasi kepada anak, mengkonfirmasi bukan menghakimi, dan memberikan waktu sepenuh hati. 

Panduan pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran tatap muka selama pandemi COVID-19 yang disusun oleh Ditjen PAUD DIKDASMEN juga dapat diunduh pada link berikut. Selamat Hari Keluarga Nasional!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

https://www.keluargaindonesia.id/kabar/sejarah-dan-peringatan-harganas-setiap-tahunnya

https://www.pintar.tanotofoundation.org/wp-content/uploads/2020/04/Panduan-Orangtua-Dampingi-Siswa-Belajar-dari-Rumah.pdf

https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/buku-panduan-penyelenggaraan-pembelajaran-pauddikdasmen-di-masa-pandemi-covid-19/

Scroll to Top