Pentingnya Pendidikan Kesehatan di Sekolah bagi Peserta Didik

Halo Sobat SMP! Setelah tren kasus Covid-19 sudah mulai menurun, beberapa sekolah sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan PTM adalah menanamkan prinsip dan pola hidup sehat. Oleh karena itu, tiga program pokok UKS seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dijalankan dengan baik dan benar.

Pendidikan kesehatan sebagai bagian dari tiga program pokok UKS menjadi fokus utama satuan pendidikan dalam membina peserta didiknya. Pasalnya, pendidikan kesehatan adalah hal fundamental untuk memulai hidup sehat di sekolah.

Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental, dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan kesehatan ialah para peserta didik bisa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah. Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.

Ada beberapa pendidikan kesehatan yang bisa dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengedukasi dan membina peserta didiknya. Apa saja kira-kira pendidikan kesehatan yang bisa diaplikasikan? Yuk simak di bawah ini!

Pendidikan dan literasi gizi

Dengan terpenuhinya asupan gizi bagi peserta didik, pembelajaran yang ditangkap oleh para peserta didik akan lebih maksimal. Maka dari itu, pendidikan dan literasi gizi dilakukan sebagai upaya untuk mengubah sikap dan perilaku untuk mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta didik.

Dalam pendidikan gizi, peserta didik diedukasi mengenai menu makanan yang sehat dan bergizi cukup. Sarapan bersama juga bisa dilakukan dengan membawa bekal bergizi seimbang.

Untuk literasi gizi, guru dapat menugaskan kepada peserta didik agar membaca tulisan seputar edukasi gizi yang dilaksanakan seminggu sekali, 15 menit pada jam literasi di sekolah. Selain membaca, siswa juga dapat berdiskusi dengan guru, membuat project bertema gizi, atau role play di kelas.

Optimalisasi aktivitas fisik

Baca Juga  Melihat Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Lingkungan Kemendikbudristek

Selain gizi yang cukup, pendidikan kesehatan juga terdapat di kegiatan intrakurikuler dalam mata pelajaran PJOK. Aktivitas fisik dalam mata pelajaran PJOK harus dimaksimalkan, didukung juga dengan kegiatan ekstrakurikuler fisik seperti futsal, basket, voli, pencak silat, dan sebagainya. 

Peserta didik dapat juga diimbau untuk melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran, minimal 1 kali per hari. Peregangan bisa me-refresh para peserta didik setelah jenuh belajar.

Pembinaan kader kesehatan sekolah

Satuan pendidikan pun perlu mengadakan kegiatan pembinaan kader kesehatan sekolah bagi para peserta didiknya. Kader kesehatan sekolah adalah peserta didik yang terpilih untuk membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKS, menyebarkan informasi kesehatan bagi teman sebaya, serta mengajak dan memberikan teladan pelaksanaan.

Idealnya, setiap kelas memiliki satu kader kesehatan sekolah agar penyebarannya merata. Pembinaan kader-kader kesehatan ini menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang bisa meningkatkan pengetahuan peserta didik terkait bidang kesehatan.

Itulah tadi beberapa pendidikan kesehatan di sekolah yang penting untuk diketahui dan diaplikasikan. Apalagi di masa pandemi ini, kesehatan dan kebersihan adalah hal yang menjadi fokus utama agar pembelajaran bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Jadi, selalu jaga kesehatan dan kebersihan ya, Sobat SMP!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

Workshop Penguatan Manajemen UKS Jenjang SMP oleh  Direktorat SMP Bidang Peserta Didik 7-8 September 2021

Scroll to Top