Orang Tua Dukung Penuh PTM Terbatas di SMPN 41 Jakarta

Pemerintah melalui SKB 4 Menteri tanggal 21 Desember 2021  terus mendorong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 100% bagi satuan pendidikan yang berada di wilayah PPKM level 1 dan 2 dengan sejumlah kriteria. Sejalan dengan SKB tersebut, SMPN 41 Jakarta sejak tanggal 3 Januari lalu telah melaksanakan PTM terbatas 100% dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Karena persentase vaksinasi guru telah mencapai lebih dari 80% dan berada di wilayah PPKM level 2 saat ini, SMPN 41 Jakarta memenuhi kriteria untuk melaksanakan PTM terbatas dengan kapasitas peserta didik 100%. “Guru-guru sudah mendapatkan dua kali vaksinasi, hanya ada satu orang guru yang belum dikarenakan sedang hamil,” terang Kepala SMPN 41 Jakarta, Dra. Metrin Evivi, M.Pd.

Kesehatan dan keamanan warga sekolah menjadi perhatian utama. Protokol kesehatan berusaha dijalankan dengan ketat. Sejak menginjakkan kaki di area sekolah, seluruh peserta didik wajib menggunakan masker dan mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan. Selanjutnya suhu tubuh siswa diukur, lalu siswa diminta untuk memindai barcode aplikasi PeduliLindungi. Tempat cuci tangan portable juga nampak tersedia di depan kelas-kelas.

Sekolah juga telah membentuk Satgas COVID-19 di sekolah yang beranggotakan Kepala Sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan perwakilan peserta didik. SMPN 41 Jakarta juga melakukan koordinasi erat dengan Satgas COVID-19 dan faskes terdekat. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kelurahan Ragunan. Kami juga melapor kepada Puskesmas Kelurahan Ragunan. Pihak Puskesmas juga meninjau langsung ke sekolah saat hari pertama PTM dilaksanakan,” tutur Metrin.

Sesuai dengan ketentuan dalam SKB 4 Menteri terbaru, durasi PTM terbatas di SMPN 41 Jakarta berlangsung selama 6 jam pelajaran mulai sejak pukul 06.30 – 11.20 setiap harinya. Kapasitas siswa yang masuk telah 100% dengan memberi jarak antar meja. Saat jam istirahat, para siswa dapat memakan bekal makanan diawasi oleh guru di kelas. Setelah pembelajaran berakhir, ruang kelas juga disemprot menggunakan cairan disinfektan.

Memasuki minggu kedua pelaksanaan PTM terbatas dengan kapasitas 100%, Metrin mengatakan tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja pihak sekolah harus sangat berhati-hati dan bekerja ekstra untuk memastikan protokol kesehatan terjaga. 

‘Kendala yang berarti tidak ada, namun kami harus bekerja ekstra saat anak-anak karena sangat berpotensi terjadi kerumunan di gerbang. Begitu juga saat pulang, anak-anak harus diatur. Sebelumnya guru memberikan arahan kelas mana yang diperbolehkan pulang terlebih dahulu. Para guru juga harus standby di tangga untuk menjaga agar para peserta didik tidak berkerumun,” jelas Metrin.

Terkait dukungan orang tua, lebih lanjut Metrin menjelaskan bahwa orang tua mendukung penuh PTM terbatas 100%. Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua Komite SMPN 41 Jakarta, Tri Wahyuni. 

“Karena sudah cukup lama menjalani PJJ, mungkin anak-anak ada rasa kangen dengan teman-teman dan sekolah. Melihat kondisi tersebut, kami mendukung anak-anak mengikuti PTM terbatas 100% sepanjang orang tua dan anak mengikuti protokol kesehatan dan juga dari pihak sekolah menyediakan segala sarana prasarana pendukung.,” tutur Tri.

Tri Wahyuni juga menyampaikan harapannya terkait PTM terbatas 100%. “Harapannya seluruh warga sekolah dapat konsisten menjaga protokol kesehatan sehingga tidak muncul potensi penyebaran virus COVID-19. Namun jika memang sudah kasus yang muncul di satu sekolah, mungkin ada satu kebijakan apakah sekolah terdekat harus kembali PJJ atau tidak. Jadi jangan sampai kasus meluas,” pungkas Tri.

 

Baca Juga  Tujuh Kesenian Teater Tradisional Asli Indonesia

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top