Mengulik Novel Sejarah, Pengertian Hingga Struktur Penulisannya

Dalam menulis sebuah novel, Sastrawan seringkali menggunakan fakta sejarah sebagai latar belakang ketika menceritakan kisah para tokohnya. Fakta Sejarah juga digunakan untuk menceritakan tokoh-tokoh sejarah dalam berbagai aspek kehidupannya.

Membaca novel bergenre sejarah akan memberi Sobat SMP informasi tentang peristiwa dan deskripsi peristiwa masa lalu. Selain peristiwa, ada juga fakta dan tokoh peristiwa sejarah.

Lalu apa itu novel sejarah? Bagaimana strukutur penulisannya? Yuk simak penjelasannya berikut ini, Sobat SMP!

Pengertian Novel Sejarah

Novel sejarah dapat diklasifikasikan sebagai novel ulang (rekon). Sebelum mengetahui pengertian novel sejarah, kita harus memahami jenis-jenis novel ulang (rekon).Menurut jenisnya, novel ulang terdiri dari tiga jenis: rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif. 

  1. Rekon pribadi adalah novel yang berisi peristiwa di mana penulis berpartisipasi langsung. 
  2. Rekon faktual (informatif) adalah novel yang memuat kejadian nyata seperti percobaan ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain. 
  3. Rekon Imajinatif adalah novel yang berisi cerita faktual yang disajikan dan diceritakan secara lebih rinci.

Novel sejarah adalah jenis novel yang termasuk rekon imajinatif. Jadi, novel sejarah adalah novel yang didasarkan pada fakta sejarah dan kemudian diceritakan kembali dari sudut pandang berbeda yang tidak tercermin dalam fakta sejarah tersebut.

Saat membaca novel sejarah, pembaca harus memiliki kesempatan untuk melihat dan menemukan orang-orang sejarah yang diceritakan, orang-orang yang digambarkan, dan peristiwa yang terjadi di dalamnya.

Struktur Novel Sejarah

Novel sejarah yang ditulis dalam bentuk teks rekon imajinatif terdiri dari beberapa bagian. Bagian ini meliputi:

1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)

Pada bagian ini pengarang menyajikan latar cerita dari segi waktu, tempat dan peristiwa. Selain itu pengarahan dapat diberikan melalui pengenalan tokoh, pementasan dan hubungan antar tokoh dalam cerita.

2. Pengungkapan peristiwa

Pada bagian ini disajikan peristiwa-peristiwa pertama yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah, konflik atau kesulitan bagi para tokoh.

3. Menuju konflik (rising action)

Di bagian ini, perhatian, ketegangan, kegembiraan, dan partisipasi dalam berbagai situasi meningkat, yang meningkatkan kesulitan bagi setiap karakter.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian ini juga dikenal sebagai klimaks. Ini adalah bagian terbesar dan paling menarik dari cerita. Bagian ini juga mengatur perubahan nasib untuk beberapa karakter. Misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalah atau tidak.

5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)

Terletak di penghujung akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan atau penilaian tentang sikap dan nasib tokoh setelah mengalami klimaks. Bagian ini juga sering menggambarkan bentuk akhir dari kondisi atau nasib tokoh utama.

6. Koda

Bagian ini terdiri dari komentar tentang isi cerita secara umum, berfungsi sebagai kesimpulan. Komentar ini dapat dibuat langsung oleh penulis atau diwakili oleh karakter. Tidak semua novel memiliki kode, bahkan novel modern pun menyerahkan kesimpulan akhir kepada para pembaca.

Contoh-contoh Novel Sejarah

Baca Juga  Sejarah Perayaan Imlek yang Kini Menjadi Hari Libur Nasional

Berikut ini beberapa contoh dari novel sejarah:

  1. Roro Mendut karya Mangunwijaya dan karya Ajip Rosidi
  2. Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, Rumah Kaca, Arus Balik, Mangir karya Pramoedya Ananta Toer
  3. Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H
  4. Kemelut Majapahit karya SH. Mintarja

Tentunya masih terdapat beragam novel sejarah lainnya karya dari pengarang atau sastrawan Indonesia loh Sobat SMP. Yuk Sobat SMP, kita mengulik fakta sejarah Indonesia dengan membaca novel sejarah!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: https://www.usd.ac.id/fakultas/sastra/sasindo/detail.php?id=berita&noid=919 

Scroll to Top