Mengintip Tradisi Unik Lebaran di Indonesia

Dilihat 17,969 pengunjung

Sobat SMP, Hari Raya Idul Fitri tentunya berlangsung dengan meriah dan disambut penuh suka cita oleh masyarakat yang beragama muslim di seluruh dunia. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian muncul berbagai tradisi khas di berbagai daerah di Indonesia yang digelar untuk memeriahkan momen hari besar tersebut. Tradisi lebaran seperti apa sajakah yang digelar di daerah-daerah di Indonesia? Yuk, simak 3 (tiga) tradisi unik lebaran di bawah ini.

1. Tradisi Baraan 

Tradisi Baraan merupakan menjadi ciri khas perayaan Idul Fitri di Bengkalis, Provinsi Riau. Baraan yang dilakukan oleh masyarakat Bengkalis yang merupakan kegiatan kunjung mengunjungi jirang tetangga secara beramai-ramai pada saat memasukan bulan Syawal. Kegiatan baraan mempunyai bermacam-macam tingkatan atau jenis, mulai dari Baraan RT, RW, Desa, Mushola/Masjid, Kantor, Komunitas/Organisasi, sampai alumni sekolah. Dalam perayaan baraan, semua rumah di Dusun tersebut pasti akan mendapat giliran dikunjungi. Makanan yang dihidangkan oleh tuan rumah pun beraneka bentuk, mulai dari kue mueh, ketupat, opor ayam, dan banyak lagi. Uniknya kegiatan baraan ini sangat sarat dengan makna islami. Karena setiap berkunjung di setiap rumah, sebelum hendak makan atau setelah makan, dilakukan pembacaan Do’a.

2. Tradisi Tari Topeng Muaro Jambi

Hiburan Tari Topeng Muaro Jambi digelar pada setiap momen Idul Fitri di Desa Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Topeng dari labu manis tua berkulit keras dihias menggunakan cat berbagai warna. Selain itu, ijuk terlihat diletakkan di atas topeng menyerupai rambut. Orang-orang yang membawakan tarian ini merupakan pemuda Desa Muara Jambi yang peduli terhadap pelestarian kebudayaan dan seni tradisi. Ada 9 Rukun Tetangga (RT) yang dilalui para pemain topeng ini. Topeng labu merupakan tradisi turun temurun di Desa Muara Jambi. Diperkirakan tradisi ini sudah ada ratusan tahun lalu. Dari penelitian yang berdasarkan pengakuan tetua kampung, dahulu tradisi ini dimainkan lebih sederhana dibandingkan sekarang. Namun, tidak menghilangkan kesakralan untuk saling bermaafan dan menghibur di hari pertama lebaran. Selain itu, tari topeng labu ini merupakan bagian dari sejarah perjuangan masyarakat Jambi pada zaman kolonial. Saat itu, mereka menggunakan topeng labu kala berhadapan dengan penjajah.

3. Tradisi Nyembah Belari

Baca Juga  Faktor-faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Anak-anak di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan memiliki tradisi unik saat lebaran. Anak-anak dari usia enam tahun sampai sekolah dasar itu melakukan tradisi Nyembah Belari memeriahkan Idul Fitri. Kegiatan bersilaturahmi yang dilakukan secara cepat, atau setiap rumah yang dikunjungi dilakukan beramai-ramai dengan cara berlari atau berjalan cepat. Aktivitas ini adalah suatu tradisi Melayu di Tambelan. Anak-anak yang melakukan “Nyembah Belari” ini tidak masuk ke rumah warga, melainkan hanya berdiri di teras rumah warga dan menadahkan tangan untuk menunggu pernak pernik yang akan diberikan oleh tuan rumah, tanpa paksaan atau tanpa syarat, sebelum rombongan beralih ke rumah yang lain. Anak-anak tersebut membawa kantung plastik yang digunakan untuk membawa pernak-pernak yang diterima dari pemilik rumah. Biasanya, massa tersebut menyisir rumah warga yang berdekatan dengan area masjid raya, yakni di Desa Batu Lepuk. Setelah itu, barulah rombongan tersebut bergerak ke perkampungan lainnya, seperti Teluk Sekuni, Desa Melayu, Desa Hilir, dan Desa Kukup.

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Scroll to Top