Mengintip Pelaksanaan PTM 100% di SMPN 11 Jakarta

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yang diterbitkan pada 21 Desember 2021 mendorong Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas 100% bagi satuan pendidikan dengan kriteria tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, SMPN 11 Jakarta yang berlokasi di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan telah menggelar PTM 100% sejak 3 Januari 2022 lalu.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 11 Jakarta, Tri Akad Santosa, S,Pd., pelaksanaan PTM 100% di SMPN 11 Jakarta mengacu pada SKB 4 Menteri dan SK Kadis Nomor 1363. 100% guru dan tenaga kependidikan telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sehingga memenuhi kriteria untuk menggelar PTM 100%.

“100% guru dan tenaga kependidikan sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua, 97% peserta didik juga sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua,” ujar Tri yang ditemui pada (12/1) lalu.

Sebelum membuka PTM 100%, sekolah telah melakukan berbagai persiapan seperti menyediakan wastafel, alat pengukur suhu tubuh, masker cadangan, barcode aplikasi PeduliLindungi, cairan disinfektan, membentuk Satgas COVID-19 sekolah, serta pengaturan ruang kelas dengan memberi jarak antar meja. Selain itu, pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan tim Satgas COVID-19 kecamatan dan puskesmas.

“Para guru di SMPN 11 Jakarta pada tanggal 11 lalu juga telah menjalani SWAB Antigen sebagai bagian dari pelaksanaan Program Active Case Finding (ACF) dan Contact Tracing (CT). Program tersebut dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru. Selanjutnya pada tanggal 20 & 21 Januari 2022 mendatang, 180 peserta didik akan menjalani SWAB Antigen sebagai bagian dari program yang sama,” jelas Tri.

Setelah merampungkan persiapan di sekolah, pihak sekolah lalu melakukan sosialisasi kepada orang tua murid terkait adanya penyesuaian SKB 4 Menteri terbaru. Pihak sekolah meminta para orang tua dapat memberikan izin kepada anaknya untuk mengikuti PTM 100% di sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Bukan sekadar memberi izin, pihak sekolah juga meminta orang tua murid untuk mendukung pelaksanaan PTM 100% dengan mengantar jemput siswa, menyiapkan hand sanitizer, masker cadangan, dan menyiapkan bekal makanan.

Saat ini, SMPN 11 97% dari total seluruh siswa telah mengikuti PTM di sekolah dengan durasi 6 jam pelajaran setiap harinya sesuai dengan ketentuan SKB 4 Menteri terbaru. Lebih lanjut Tri Akad Santosa menjelaskan detail teknis pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 11 Jakarta.

“Seluruh siswa yang diperbolehkan orang tua mengikuti PTM telah mengikuti PTM terbatas di sekolah setiap hari dengan durasi 6 jam pelajaran yang  dimulai pada pukul 06.30 – 11.20 . Setelah jam pelajaran keempat, peserta didik diberikan waktu istirahat selama 20 menit untuk memakan bekal makanan di bangku masing-masing dengan pengawasan guru,” papar Tri.

Memasuki jam pulang sekolah, pihak sekolah memberlakukan jeda keluar kelas saat pulang sekolah bagi masing-masing jenjang kelas selama 10 menit. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadi kerumunan di gerbang sekolah.

“Karena total rombel yang cukup banyak yakni 25 rombel, kami memberi jeda keluar kelas saat pulang sekolah bagi masing-masing jenjang kelas selama 10 menit. Jadi jam 11.05 siswa kelas VII akan keluar lebih dahulu, 10 menit kemudian barulah kelas VIII akan turun, dan seterusnya” terang Tri.

Meski telah menjalankan PTM terbatas 100%, bukan berarti pihak sekolah tak menemui hambatan sama sekali. Tri mengatakan bahwa terbatasnya besaran ruang kelas menjadi kendala dalam memberi jarak aman antar meja. “Karena menerapkan PTM 100%, kami cukup kesulitan memberikan jarak antar meja mengingat luas kelas yang terbatas,” ujar Tri.

Kendati demikian sekolah terus berupaya menerapkan protokol kesehatan ketat dalam pelaksanaan PTM terbatas dengan  terus mengingatkan peserta didik untuk menerapkan protokol kesehatan serta PHBS baik di rumah maupun di sekolah. Sekolah juga melakukan disinfeksi sebanyak 3 kali dalam seminggu untuk menjaga lingkungan sekolah bebas dari virus COVID-19.

Para siswa di SMPN 11 Jakarta pun mengikuti PTM terbatas dengan begitu semangat. Farel, siswa kelas 8G, mengungkapkan kegembiraannya dapat kembali belajar di sekolah. “Saya senang dapat kembali belajar di sekolah karena bisa bertemu dengan teman-teman dan dapat memahami materi pembelajaran dan dapat langsung berdiskusi bila ada hal yang belum dimengerti,” kata Farel.

Senada dengan Farel, Aisyah Qurrata A’yun, siswa kelas 9E, juga mengaku juga sangat senang karena dapat bertemu dengan teman-teman. Menurut Aisyah, orang tua sangat mendukung ia mengikuti PTM di sekolah. 

“Orang tua senang sekali karena orang tua merasa selama PJJ saya terlihat suntuk karena tidak dapat bersosialisasi dengan teman-teman. Orang tua juga mengingatkan untuk selalu menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan tidak boleh jajan sembarangan,” tutup Aisyah.

 

Baca Juga  FLS2N 2021 Jenjang SMP Dilaksanakan Secara Daring

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top