Mengenal 7 Museum Batak di Kawasan Danau Toba

Dilihat 17,272 pengunjung

Bangsa Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri berbagai ras, suku bangsa, dan agama yang sangat beragam. Setiap daerah memiliki budaya khas yang menarik untuk dipelajari lebih jauh, salah satunya budaya Suku Batak yang tinggal di sekitar Danau Toba. Untuk melestarikan tradisi suku Batak, dibangunlah beberapa museum yang mengoleksi benda-benda bersejarah bagi suku Batak di sekitar kawasan Danau Toba. Museum apa sajakah itu?

1. Museum Huta Bolon

Terletak di Desa Simanindo, Kabupaten Samosir, Museum Huta Bolon menjadi destinasi menarik untuk disinggahi ketika Sobat SMP berkunjung ke area Danau Toba. Museum ini memiliki banyak koleksi barang bersejarah peninggalan Suku Batak Toba seperti kain ulos dengan berbagai motif, peralatan masak tradisional Suku Batak Toba, senjata perang yang digunakan di masa lampau, mainan tradisional anak-anak, sampai dengan alat berkebun Suku Batak Toba. Bangunan museum sendiri berbentuk rumah adat Batak Toba warisan Raja Sidauruk yang telah berusia ratusan tahun namun tetap berdiri kokoh dan terjaga.

2. Museum Tomok

Museum Tomok berlokasi di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Museum ini berjarak kurang lebih 21 km dari Museum Huta Bolon. Bangunan museum ini merupakan bangunan dengan arsitektur rumah adat Batak Toba khusus untuk raja dan anggota keluarganya yang disebut Rumah Bolon. Terdapat ukiran dan ornamen khas Batak yang disebut Gorga, dengan pintu yang didesain rendah sedangkan bagian atap rumah dibuat lebih tinggi. 

3. Museum Letjen Jamin Gintings

Museum Letjen Jamin Gintings atau Museum Mahaputra Utama Jamin Gintings  ini berlokasi di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, diresmikan pada tanggal 7 September 20213 oleh Purnomo Yusgiantoro selaku Menteri Pertahanan tahun 2009 – 2014. Tujuan didirikannya museum ini adalah sebagai ikon dari desa kelahiran Letjen Jamin Gintings yaitu desa suka. Filosofi desain unik museum ini terinspirasi dari perjuangan Letjen Jamin Ginting yang dianalogikan seperti kulit kacang yang melindungi isinya meskipun panas terik matahari menyengat di siang hari. 

4. Museum TB. Silalahi

Beralamat di Jl. DR. TB Silalahi SH No.88 Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. Museum ini dibagi menjadi dua bangunan, yaitu bangunan khusus yang difungsikan sebagai Museum Batak yang memamerkan koleksi barang antik dan sejarah Batak sedangkan bangunan lainnya digunakan untuk mengenang Letjen (Purn) DR TB Silalahi. 

5. Museum Pusaka Karo 

Baca Juga  Rapor Pendidikan: Upaya Pemetaan dan Pemantik Refleksi Serta Pembenahan Kualitas Pendidikan

Museum Pusaka Karo adalah museum yang mulai diresmikan pada tanggal 9 Februari 2013 dan khusus didirikan atas gagasan dari seorang misionaris Belanda bernama Joosten Leonardus Edigius. Bangunan museum merupakan bangunan yang sebelumnya merupakan Gereja Katolik Santa Maria. Museum ini dikelola oleh Yayasan Pusaka Karo. Koleksi yang dihadirkan di museum ini adalah benda-benda pusaka asli Karo yang disumbangkan atau dititipkan oleh masyarakat Karo.

6. Museum Lingga

Bila ingin mencari tahu lebih banyak mengenai budaya dan tradisi Batak Karo, Sobat SMP dapat berkunjung ke Museum Lingga atau yang dikenal pula dengan nama Museum Karo Lingga. Seperti namanya, museum Lingga terletak di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.  Dibuka sejak Juni 1989, museum ini menyimpan berbagai macam benda etnik karo seperti capah atau piring kayu besar untuk makan sekeluarga, alat musik tradisional, alat memasak, dan berbagai koleksi foto yang menggambarkan budaya Batak Karo yang ada di desa tersebut. 

7. Museum Simalungun

Museum Simalungun berada di Jalan Sudirman, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar. Museum yang dibangun pada tahun 1939 ini, awalnya diberi nama Rumah Pusaka Simalungun, namun kemudian diubah menjadi Museum Simalungun pada tahun 1954. Tujuan pembangunan museum ini tidak lain untuk melestarikan adat dan budaya Suku Simalungun. Koleksi utama museum Simalungun antara lain etnografi berupa peralatan rumah tangga, koleksi keramik dan porselen, koleksi numismatika berupa mata uang, koleksi naskah kuno, dan lain-lain.

Bagi Sobat SMP yang ingin membaca informasi lebih banyak mengenai pengetahuan sosial, jangan lupa untuk mengunduh modul IPS untuk jenjang kelas VII, VIII, dan VIII pada tautan berikut ini. Semoga ini bermanfaat, ya!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

Laman Instagram Badan Otorita Danau Toba (https://www.instagram.com/p/CPF2sULt71T/)

Scroll to Top