Mengenal 5 Tokoh Indonesia yang Gemar Baca Buku

Dilihat 18,341 pengunjung

Buku memang merupakan jendela dunia yang dapat membuka cakrawala pemikiran melalui pengetahuan-pengetahuan. Membaca buku sudah seharusnya menjadi kebutuhan bagi semua orang, terutama bagi generasi muda pelajar SMP. Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional, mari kita simak 5 (lima) tokoh Indonesia yang gemar membaca buku di bawah ini. Siapa sajakah mereka?

1. R. A. Kartini

R.A Kartini yang merupakan sosok perempuan Indonesia inspiratif yang dikenal memiliki pemikiran-pemikiran modern di masa itu.  Kecerdasan Kartini tak dapat dipungkiri berakar dari kegemarannya membaca buku. Pingitan yang dialami Kartini saat remaja, memaksanya berdiam diri di rumah karena tidak diperbolehkan keluar. Waktu luangnya di rumahnya banyak dihabiskan dengan membaca buku-buku modern kiriman dari Sang Kakak, Raden Mas Panji Sosrokartono. Kartini juga memanfaatkan kotak bacaan langganan ayahnya yang berisi buku, koran, dan majalah baik dari dalam maupun luar negeri. Bacaan bertema sosial, politik, hingga sastra itu membantu Kartini menemukan jawaban atas kegelisahan dan pertanyaan yang telah muncul di kepalanya.

2. Ir. Soekarno 

Ir. Soekarno yang tidak lain merupakan presiden pertama Indonesia juga memiliki kegemaran membaca buku. Ayahnya yang berprofesi sebagai guru dan senang membaca buku, membuat Soekarno muda secara tidak langsung tidak kekurangan bahan bacaan di rumah, yaitu buku-buku milik sang ayah. Di sekolah HBS Surabaya, Soekarno juga rajin membaca buku perpustakaan sekolah, karena mempunyai kedekatannya dengan guru-guru HBS. Soekarno juga semakin leluasa membaca banyak buku biografi tokoh negara dan dunia ketika berada di rumah Tjokroaminoto. Berbagai gagasan brilian yang dicetuskan oleh Soekarno juga tidak lain merupakan hasil pengetahuannya dari berbagai studi literatur.

3. Mohammad Hatta 

Drs. Mohammad Hatta merupakan Bapak Koperasi Indonesia sekaligus Wakil Presiden RI pertama yang gemar sekali membaca. Tahukah kamu, bahwa koleksi buku yang dimiliki Hatta setelah merampungkan kuliah di Belanda  mencapai sekitar 8.000 judul buku. Kegemaran membaca buku bermula ketika pamannya yang bernama Mak Etek Ayub yang mengenalkan Hatta kepada buku. Saat itu, pamannya mengajak Hatta ke sebuah toko buku dan membelikan 3 buah buku. Buku pertama yang dibaca Hatta adalah Het Jaar 2000 karya Bellamy. Ia juga sengaja membuat jadwal khusus untuk membaca dan menulis. Buku juga banyak membentuk kepribadian Hatta. Jiwa nasionalismenya juga banyak terbentuk melalui proses membaca buku.

4. B.J. Habibie 

Baca Juga  Optimalkan Penggunaan TIK di Sekolah, Direktorat SMP Gelar Webinar Pemanfaatan TIK jenjang SMP

Sosok presiden B.J Habibie yang merupakan presiden ketiga Republik Indonesia, memang dikenal sangat cerdas dan gemar membaca buku. Sejak kecil, Habibie gemar mencari tahu banyak hal dan bertanya kepada ayahnya. Namun karena kesibukan sang ayah, Habibie mencoba mencari jawaban atas keingintahuannya dengan membaca buku. Bahkan, Habibie sudah fasih membaca buku berbahasa belanda sejak umur 4 tahun. Habibie gemar membaca segala genre buku, mulai dari ensiklopedia sampai buku cerita. Buku kumpulan karya Leonardo Da Vinci dan cerita fiksi ilmiah karya Jules Verne merupakan buku favoritnya.

5. K.H Abdurrahman Wahid 

K.H Abdurrahman Wahid atau yang dikenal juga dengan Gus Dur, merupakan presiden RI yang keempat setelah B.J Habibie. Sejak kecil, ketertarikan Gus Dur pada dunia membaca memang sudah terlihat. Ia tertarik pada buku-buku silat dan juga buku cerita Mahabharata dan Ramayana ketika duduk di bangku sekolah dasar. Ketika menimba ilmu di Yogyakarta, Gus Dur banyak menghabiskan waktu untuk menjelajahi berbagai pusat buku. Hal ini tentu saja menjadikannya pelajar yang berangsur sebagai pemuda yang berwawasan luas. Gus Dur bahkan pernah berkarir sebagai jurnalis untuk majalah Horison dan majalah Budaya Jaya.

Selamat Hari Buku Nasional, Sobat SMP! Jangan malas membaca buku, ya.

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Sumarwan, Eri. 2017. Tokoh Indonesia yang Gemar Baca Buku. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Scroll to Top