Mengenal 4 Syarat Penting Sebelum Menulis Berita

Halo, Sobat SMP! Apakah kamu sudah membaca berita terbaru? Kalau iya, berita apa yang mencuri perhatianmu? Saat ini memang semakin banyak berita yang beredar di tengah masyarakat. Maka dari itu, kita sebagai pembaca harus teliti dalam memilih berita sebagai sumber informasi. Namun, apakah Sobat SMP tahu apa saja syarat berita agar bisa disampaikan ke masyarakat?

Nah sebelum mengulik lebih dalam, kita harus tahu tentang pengertian berita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita dapat diartikan sebagai sebuah cerita ataupun keterangan yang memuat informasi mengenai berbagai kejadian ataupun peristiwa yang hangat atau up to date. Jadi, secara ringkas berita adalah laporan kejadian atau peristiwa yang aktual.

Berita tidak melulu berbentuk tulisan loh, Sobat SMP. Wujud berita bisa juga berupa rekaman suara (audio), rekaman visual, atau gabungan keduanya, yaitu audio-visual seperti yang kita sering lihat di televisi. Bahkan saat ini, dunia  jurnalistik juga memanfaatkan website, blog, hingga media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Telegram, hingga YouTube untuk menyampaikan sebuah berita.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya Sobat SMP, kira-kira apa saja syarat penulisan  sebuah berita? Yuk belajar bersama Direktorat SMP, dan simak juga penjelasan berikut ini!

1. Faktual

Peristiwa atau kejadian yang akan disampaikan sebagai berita harus bersifat faktual atau fakta. Apa itu fakta? Fakta adalah berdasarkan kenyataan atau mengandung kebenaran, bukan berdasarkan imajinasi atau khayalan.

Saat membaca cerpen dan novel, memang membaca paparan mengenai sebuah peristiwa. Namun, itu tidak bisa dikategorikan sebagai berita karena sumber yang diceritakan berdasarkan imajinasi dan tidak mengandung kebenaran faktual.

Hal berbeda dengan peristiwa merebaknya virus Covid-19 yang terjadi pertama kali di Wuhan, China, beberapa waktu lalu. Meskipun bentuknya tidak terlihat, tetapi keberadaan virus bisa dibuktikan oleh para ahli, lengkap dengan korban-korban yang menderita akibat virus tersebut. Ini adalah peristiwa faktual, cerita yang benar-benar terjadi dan mengandung kebenaran. Oleh karena itu, peristiwa tersebut layak disebut sebagai berita.

2. Aktual

Baca Juga  Kiat Berwirausaha di Tengah Pandemi

Aktual adalah istilah lain dari up to date, atau kejadian yang terkini. Sebuah peristiwa baru bisa menjadi berita kalau kejadiannya masih baru atau hangat. Buat apa menceritakan sesuatu yang sudah lama terjadi dan kemungkinan semua orang sudah tahu? Karena itu, dalam jurnalistik juga dikenal prinsip aktualitas.

3. Menarik dan bermanfaat

Peristiwa yang diangkat menjadi sebuah berita harus memenuhi unsur kemenarikan. Mengapa begitu? Orang tentu hanya akan membaca atau menyimak sebuah berita yang dianggap menarik.

Namun, kemenarikan ini biasanya dipengaruhi oleh manfaat yang terdapat di dalam berita tersebut. Manfaat yang dikandung dalam sebuah berita bisa bermacam-macam, tidak hanya satu jenis, di antaranya adalah informatif, menghibur, hingga memancing rasa empati (human interest).

4. Tidak Memihak

Peristiwa yang akan disajikan menjadi sebuah berita harus bersifat objektif alias tidak memihak. Misalnya, ketika melihat sebuah peristiwa tawuran antarpelajar, lalu Sobat SMP akan menyajikannya menjadi sebuah berita. Cobalah untuk menempatkan diri pada posisi yang netral, tidak boleh berpihak kepada salah satu kelompok pelajar yang tawuran tersebut.

Dari semua yang sudah dijelaskan, Sobat SMP dapat melihat bahwa banyak hal di sekitar kita bisa menjadi sumber berita. Ringkasnya, baik peristiwa alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir maupun kehidupan atau pengalaman seseorang juga dapat digunakan sebagai bahan berita.

Jadi, tertarik untuk belajar menulis berita? Semoga informasi bermanfaat ya. 

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Buku Menjadi Jurnalis Milenial terbitan Direktorat SMP tahun 2021

Scroll to Top