Membentuk Karakter Pelajar Melalui Tiga Permainan Tradisional

Indonesia adalah bangsa besar yang mempunyai beragam suku bangsa dengan budaya dan bahasa yang bermacam-macam, begitupun dengan permainan tradisional. Menurut statistik kebudayaan pada tahun 2017, diperkirakan terdapat 785 jenis permainan tradisional di tanah air. Namun sayangnya, di era teknologi dan informasi seperti saat ini, permainan tradisional mulai tergantikan dengan permainan modern berbasis elektronik maupun ragam jenis hiburan digital lainnya. 

Selain sebagai hiburan, permainan tradisional memiliki banyak manfaat positif bagi mereka yang memainkannya. Manfaat yang didapat antara lain mengembangkan potensi diri melalui kegiatan olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Selain itu, permainan tradisional juga mengandung nilai karakter, seperti nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan nilai integritas. Untuk membangun karakter melalui nilai-nilai tersebut, terdapat tiga permainan tradisional seru yang bisa dimainkan.

1. Tepa Tonggo

Tepa tonggo merupakan salah satu jenis permainan rakyat tradisional yang berasal dari provinsi Gorontalo. Tepa Tonggo terdiri dari dua kata yaitu tepa dan tonggo. Tepa artinya sepak atau tending, dan tonggo artinya jongkok. Jadi tepa tonggo adalah permainan menendang dan berjongkok. Permainan Tepa Tonggo ini mulanya bersifat perorangan sebagai hiburan yang dimainkan setiap sore. Selanjutnya permainan ini berkembang menjadi permainan kelompok dengan menghilangkan tali pegangan dan diganti dengan menendang sambil memegang lutut (kaki penendang) dengan sikap bebas tetapi duduk jongkok dan tangan sebelahnya di tekuk (menyanggah tanah). Karena menendang dan berjongkok inilah maka permainan ini dinamakan tepa tonggo. Olahraga tradisional tepa tonggo bermanfaat untuk mempertahankan kebugaran tubuh, meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani sehingga dapat beraktivitas dengan baik dalam segala kegiatan. Olahraga ini juga merupakan latihan untuk pembinaan kelincahan, kesigapan dan keluwesan tubuh.

2. Gobak Sodor

Gobak Sodor merupakan salah satu permainan tradisional dari Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pada masa sekarang permainan tersebut sudah jarang sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di kalangan anak-anak. Peserta permainan gobak sodor umumnya berusia antara 10-15 tahun. Permainan gobak sodor memerlukan tempat atau arena yang cukup luas, baik di halaman rumah maupun sekolah, karena jumlah pemain yang relatif banyak. Arena permainan berbentuk persegi panjang yang kemudian dibagi menjadi beberapa bujur sangkar (disesuaikan jumlah mereka yang jadi). Dalam permainan gobak sodor tidak memerlukan peralatan khusus, hanya memerlukan arena atau halaman yang luas dan rata. Manfaat permainan gobak sodor antara lain sebagai sarana olahraga, melatih bertanggung jawab pada diri maupun kelompoknya, melatih kedisiplinan, belajar bekerjasama dengan orang lain, serta sebagai hiburan.

3. Patil Lele

Baca Juga  Meneladani Sifat dari Sang Proklamator

Patil lele adalah salah satu permainan tradisional dari Jawa Timur yang dimainkan oleh anak-anak dengan menggunakan tongkat kayu. Dalam permainan ini terdapat dua buah tongkat. Tongkat yang pertama sebagai tongkat pemukul dan tongkat kedua sebagai tongkat yang dipukul. Permainan ini dilakukan secara berkelompok, biasanya sebelum bermain anak-anak akan melakukan hompimpa untuk menentukan kelompok mana yang lebih dahulu memukul tongkat. Untuk menentukan pemenang dalam permainan ini adalah dengan mengukur jarak kayu dari asal pemukul ke tempat tongkat terlempar. Dengan memainkan permainan ini, Sobat SMP dapat melatih insting dan ketepatan dalam bertindak, melatih kekompakan bekerja sama dalam tim, meningkatkan ketahan fisik maupun mental dalam menjaga ego dan emosi, melatih sportivitas dalam berkehidupan, memupuk tingkat sosialisasi dalam pergaulan, sekaligus menjaga kelestarian tradisi dan kearifan lokal. 

Ketiga permainan di atas hanya sebagian kecil dari sekian banyak permainan tradisional di Indonesia. Bila memungkinkan, jangan ragu untuk mencobanya ya, Sobat SMP. Karena ketiga permainan di atas maupun permainan tradisional lainnya tidak kalah seru lho dibandingkan permainan daring. Selamat mencoba!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=4082

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=428

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=3738

Link gambar:

https://diy.kemenag.go.id/cdn/news/galeri-utama0-d82035124ab4500080005640e6dca34b-20191108223357.jpg (gobag sodor)

https://tgrcampaign.com/media_library/posts/large/f5a93bec129a68a9f91fc1e2c296e1cb.JPG (Patil lele)

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/dashboard/media/photos/2013004082-pencatatan-1_1564981751.jpg (Tepa Tonggo)

Scroll to Top