Membaca Indonesia: Mengenal Nusa Bangsa Lewat Karya Sastra

Pernahkah Sobat SMP mendengar ungkapan “buku adalah jendela dunia”? Ya, dengan membaca buku maka pengetahuan Sobat SMP dapat semakin bertambah. Yang lebih menakjubkan adalah dengan membaca buku Sobat SMP bisa memahami suatu daerah atau masyarakat meskipun belum sempat berkunjung secara langsung.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pembinaan dan Sastra menghadirkan buku-buku bacaan bermutu karya sastrawan kenamaan yang mengangkat cerita mengenai suatu daerah di wilayah terpencil. Berikut rekomendasi lima buku yang mengangkat cerita di daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) yang bisa Sobat SMP baca.

1. Negeri Para Melus

Buku Negeri Para Melus ditulis oleh Okky Madasari dan diterbitkan oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek pada tahun 2017 silam. Buku ini merupakan hasil residensi selama 20 hari di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Sebagai seorang novelis, Okky menuangkan gambaran masyarakat, sejarah, mitologi, dan persoalan dalam masyarakat Belu dalam bentuk novel. Novel ini mengisahkan gadis kecil bernama Matara yang diajak ibunya berlibur ke Belu. Tak Disangka, perjalanan tersebut membawa Matara dan Ibunya kepada pengalaman tak terlupakan.

2. Jailolo: Sejarah Kekuasaan dan Tragedi

Penulis sekaligus wartawan, Linda Christanty membuat karya yang mengambil latar Kota Jailolo, Halmahera Barat. Buku yang terdiri 61 halaman ini, merupakan catatan jurnalisme sastrawi yang menceritakan tentang gambaran umum Kota Jailolo, bangunan atau situs bersejarah, tokoh masyarakat, dan budaya masyarakat Jailolo. Latar belakang Linda sebagai seorang wartawan, membuat buku ini sarat akan informasi dan dokumentasi. Dengan membaca buku ini, Sobat SMP seolah diajak untuk menyaksikan pengalaman menjelajah Jailolo.

3. Melawat ke Seruyan

Baca Juga  Mengenal Candi, Menapak Tilas Sejarah Hindu-Budha

Bila ingin mengetahui kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah khususnya di Seruyan, Sobat dapat membaca buku Melawat ke Seruyan karya Aksan Taqwin Embe. Buku karya Aksan menggunakan gaya penulisan epistolari, yaitu gaya bercerita layaknya berkirim surat. Sebagai pendatang, penulis berusaha menyuguhkan bukan hanya gambaran tentang apa dan bagaimana tetapi juga apa yang makna apa ia dapatkan dari setiap langkahnya di Seruyan. Dengan begitu, Sobat SMP diharapkan bisa menikmati buku setebal 90 halaman ini tanpa rasa bosan. 

4. Tak Ada yang Akan Hilang di Banggai

Norman Erikson Pasaribu masuk dalam daftar penulis yang berkolaborasi bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan menerbitkan karya sastra yang mengangkat potensi, kondisi, dan kearifan lokasl daerah 3T. Yang menarik dari buku ini, penulis menyampaikan cerita dalam bentuk daftar. Ia menjabarkan kronologi suatu peristiwa sekaligus hasil perenungannya. Di bagian akhir buku, penulis melampirkan lampiran transkrip wawancara dan lampiran foto. 

5. Kabar dan Kisah dari Nunukan

Nunukan sebagai salah satu wilayah terluar Indonesia, seolah sepi dari penceritaan. Namun kini Sobat SMP bisa mengenal kehidupan di Nunukan dengan membaca tulisan karya Ni Made Purnama Sari. Penulis bercerita mengenai perjalanannya menuju Nunukan, suku Dayak, perjuangan aktivitas lokal dan juga kehidupan masyarakat di Pulau Sebatik.

Dengan membaca buku-buku tersebut, Sobat SMP dapat lebih memahami keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari berbagai wilayah di Indonesia. Buku-buku di atas bisa Sobat SMP baca pada tautan berikut ini. Selamat membaca!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber: https://rumahpusbin.kemdikbud.go.id/sastrawan3t.php

Scroll to Top