Megah dan Indah, Inilah Lima Kelenteng Besar di Indonesia

Tahun baru Imlek baru saja dirayakan. Saat perayaan Imlek kemarin masyarakat Tionghoa berbondong-bondong datang beribadah di kelenteng. Nah, apakah Sobat SMP sudah pernah melihat bangunan kelenteng? Bangunan kelenteng menjadi sangat ikonis di suatu daerah karena memiliki corak dan nuansa tersendiri. Di Indonesia terdapat beberapa kelenteng yang tidak hanya megah dan indah, namun juga bersejarah. Kelenteng apa saja itu? 

1. Kelenteng Tay Kak Sie

Kelenteng Tay Kak sie terletak di Gang Lombok No. 62 Kelurahan Purwadinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Kelenteng Tay Kak Si merupakan salah satu Kelenteng terbesar dan terlengkap di Semarang. Pada awal berdiri, Kelenteng Tay Kak Sie bernama Kelenteng Kwan Im Ting yang didirikan oleh seorang pedagang yang bernama Kho Ping dan Bon Wie  serta dibantu kawan-kawan mereka. Kelenteng Kwan Im Ting sendiri berdiri pada tahun 1746 yang bertujuan untuk memuja Dewi Kwan Sie Im Po Sat. Namun Seiring dengan perkembangannya Kelenteng ini kemudian berkembang menjadi kelenteng besar dan digunakan untuk memuja berbagai Dewa-Dewi Tao. Nama Tay Kak Sie memiliki arti “Kuil Kesadaran Agung”.

2. Kelenteng Kwan Sing Bio

Klenteng Kwan Sing Bio berada di Jalan Martadinata No.1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, atau lebih tepatnya berada di pinggir jalan raya Pantura dan langsung menghadap ke laut. Karena menghadap ke laut, Klenteng Kwan Sing Bo menjadi satu-satunya kelenteng di Asia Tenggara yang menghadap ke laut. Salah satu keunikan dari kelenteng ini terletak pada gerbang masuknya, di mana terdapat Gapura Kepiting Raksasa. Ikon Kepiting Raksasa ini digunakan sebab dahulu kelenteng ini dibangun di daerah tambak yang memproduksi cukup banyak kepiting. Arsitektur yang menarik menjadikan kelenteng ini tidak hanya didatangi masyarakat untuk beribadah namun juga untuk menikmati keindahan bangunan kelenteng.

3. Kelenteng Chandra Nadi

Kelenteng ini berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang. Kelenteng ini juga dikenal dengan nama Kelenteng Dewi Pengasih. Pembangunan Kelenteng Chandra Nadi diketahui berdasarkan tulisan cina yang terdapat pada papan di atas pintu masuk klenteng yang menyebutkan pembangunan klenteng pada tahun 1839 M. Bangunan kelenteng saat ini merupakan bangunan pengganti dari kelenteng lama yang telah hancur akibat kebakaran. Secara umum kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat dengan warna merah. Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dengan tinggi 8,3 meter, panjang sekitar 28 meter, dan lebar 11 meter.

4. Kelenteng Cu An Kiong

Baca Juga  Kenali Dampak, Penyebab, dan Penanggulangan Pencemaran Udara

Kelenteng ini berlokasi di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Usia kelenteng ini terbilang cukup tua yakni sekitar 600 tahun. Di beberapa bagian dinding klenteng terpampang gambar-gambar. Jika dilihat seperti membentuk sebuah cerita. Narasinya pun menggunakan tulisan tiongkok. Klenteng Cu An Kiong ini cukup luas dan memiliki beberapa ruangan. Ada bagian altar dan ruangan lain yang khusus diisi oleh puluhan Kio atau tandu untuk mengangkat dewa apabila ada acara kirab tertentu. Tepat di depan klenteng, ada sungai Babagan yang menjadi jalur utama masuknya pedagang Tionghoa ke Lasem.

5. Kelenteng Tek Hay Kiong

Salah satu warisan budaya berwujud bangunan di Kota Tegal adalah Klenteng Tek Hay Kiong. Bangunan klenteng ini merupakan bukti keberadaan etnis Tionghoa di Tegal yang sudah ada sejak sebelum zaman kolonial karena masyarakat percaya bahwa kelenteng ini didirikan pada tahun 1690. Kelenteng ini pernah mendapat restorasi pada tahun 1873 oleh Kapiten Tan Koen Hway. Nama Tek Hay Kiong ini dapat diartikan sebagai “Istana” untuk menghormati Tek Hay Cin Jin (Ze Hai Zhen Ren) dan juga merupakan nama baru bagi Cin Jin Bio (Zhen Ren Miao) yang pada waktu itu telah rusak.

Nah, itulah dia lima kelenteng besar dan bersejarah di Indonesia. Keindahan arsitektur yang sarat makna memberi warna tersendiri dalam akulturasi budaya di Indonesia. Beberapa kelenteng bahkan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, loh. Jangan berhenti untuk menggali lebih banyak mengenai budaya di Indonesia ya, Sobat SMP.

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber: 

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/kelenteng-tay-kak-sie-kelenteng-terbesar-di-semarang/

https://disbudporapar.tubankab.go.id/entry/klenteng-kwan-sing-bio

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/kelenteng-dewi-pengasih-chandra-nadisoei-goeat-kiong/

https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/artikel/jelajah-sejarah-di-klenteng-cu-an-kiong

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/kelenteng-tek-hay-kiong/

https://kesra.tegalkota.go.id/2020/09/23/klenteng-tek-hay-kiong-kota-tegal/

Scroll to Top