Kemendikbudristek Merilis Rapor Pendidikan Versi Terbaru Untuk Satuan Pendidikan

Guna mengakselarasi transformasi sistem pendidikan dan memastikan semua murid mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan berbagai  terobosan melalui Merdeka Belajar. Sebagai bagian dari Merdeka Belajar, Kemendikbudristek telah melaksanakan Asesmen Nasional yang mengukur kualitas belajar literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas lingkungan belajar di Indonesia.

Platform Rapor Pendidikan yang diluncurkan sebagai kebijakan Merdeka Belajar episode ke-19 merupakan tindak lanjut dari Asesmen Nasional serta sebagai inovasi dalam upaya menghadirkan penjaminan mutu pendidikan yang semakin holistik. Melalui Platform Rapor Pendidikan, Kemendikbudristek ingin memberikan kemudahan dalam melakukan refleksi untuk menyusun rencana perbaikan pendidikan yang tepat sasaran dan berbasis data. 

Demi mewujudkan hal tersebut, Kemendikbudristek terus mengembangkan dan memperbaharui Platform Rapor Pendidikan agar dapat menjawab kebutuhan sekolah dan Pemerintah Daerah. Kemendikbudristek merilis platform Rapor Pendidikan versi 2,0 pada Rabu (10/5) sebagai pembaruan dari versi sebelumnya yang rilis pada tahun 2022 lalu. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menjelaskan bahwa Rapor Pendidikan 2.0 merupakan hasil penyempurnaan dari versi yang telah ada sebelumnya.

“Kami di Kemendikbudristek  melakukan evaluasi dan adaptasi untuk memastikan terobosan Merdeka Belajar dapat mendukung transformasi pendidikan. Kami berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Pengawas, Kepala Satuan Pendidikan, guru, dan tim UPT di daerah untuk mendapatkan masukan terkait Rapor Pendidikan Indonesia. Masukan itu kami gunakan sebagai landasan untuk men-design ulang dan menyempurnakan platform Rapor Pendidikan agar dapat semakin menjawab kebutuhan di lapangan,” tutur Nadiem.

Selanjutnya Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek menjelaskan bahwa Kini Platform Rapor Pendidikan Versi 2.0 telah dirilis dan dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, hingga vokasi. Satuan pendidikan dapat menemukan beragam fitur baru.

“Saat ini platform Rapor Pendidikan hadir dengan proses identifikasi yang lebih ringkas, refleksi akar masalah yang lebih komprehensif, serta membantu satuan pendidikan untuk melakukan pembenahan dengan beragam inspirasi aksi pembenahan yang lebih mendorong aksi nyata”, ungkap Nino, sapaan akrab Kepala BSKAP Kemendikbudristek. 

Dalam proses identifikasi masalah, Nino menjelaskan satuan pendidikan dapat mempelajarinya secara lebih ringkas melalui Halaman Ringkasan. Halaman ini diawali dengan deskripsi ringkas kondisi satuan pendidikan yang dapat dibaca kurang dari 1 menit.

Ada pula fitur 6 indikator prioritas bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta fitur 8 indikator prioritas bagi jenjang SMK. Selain itu, warna indikator kini menjadi tiga warna saja. Warna merah untuk kondisi yang kurang, kuning untuk kondisi sedang, dan hijau untuk kondisi yang sudah baik.

Di dalam tiap kartu indikator, satuan pendidikan dapat menemukan perbandingan hasil capaian dengan tahun sebelumnya. Lalu, ada tombol ‘Arti Capaian Saya’ untuk membantu satuan pendidikan dalam memahami skor dari setiap indikator dan dari mana sumber datanya. Selain itu, satuan pendidikan dapat mengetahui posisi satuan pendidikannya dibanding satuan pendidikan lainnya.

Sejak dirilis pada 2022, platform Rapor Pendidikan telah membantu lebih dari 284 ribu satuan pendidikan melakukan refleksi dan pembenahan, serta melakukan perencanaan berbasis data. Oleh karena itu, Mendikbudristek berharap publik dapat mendorong setiap satuan pendidikan untuk memanfaatkan platform Rapor Pendidikan. Dengan demikian, pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia dapat segera terwujud.

Sebelum menutup sambutannya, Nadiem juga mengajak pemerintah daerah, serta para kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, mitra pembangunan, dan seluruh masyarakat untuk terus memastikan pemanfaatan platform Rapor Pendidikan Indonesia secara optimal. “Kolaborasi kita semua adalah kunci dari transformasi pendidikan Indonesia,” kata Nadiem.

 

Baca Juga  Cara Melaporkan Perangkat Ajar yang Mengandung Unsur Negatif

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber: 

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/05/dukung-sekolah-lakukan-pembenahan-sesuaikebutuhan-platform-rapor-pendidikan-versi-20-telah-rilis

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/05/fitur-baru-platform-rapor-pendidikan-versi-20-permudah-sekolah-lakukan-perencanaan-berbasis-data

https://www.youtube.com/watch?v=XQWpVvro4a0

Scroll to Top