Direktorat SMP Gelar Workshop Bidang Pembinaan Peserta Didik

Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi pendampingan dan fasilitasi di bidang peserta didik, Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui Bidang Peserta Didik menyelenggarakan “Workshop Pencegahan Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi” pada 6 – 8 Juni 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di Bandung dengan mengundang perwakilan dari Dinas Pendidikan wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat sebanyak 100 peserta.

Kegiatan workshop ini bertujuan untuk mendiseminasikan konsep pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi pada satuan pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan dari Koordinator Bidang Peserta Didik, Maulani Mega Hapsari, S.IP., M.A. “Seperti yang pernah disampaikan oleh Mas Menteri bahwa terdapat tiga dosa besar dunia pendidikan yang harus dituntaskan yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan workshop ini dengan mengundang para narasumber yang kompeten di bidangnya,” tutur Mega saat membuka kegiatan.

Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini antara lain tim dari Pusat Pendidikan Karakter Kemendikbudristek, tim Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Bidang Kompetensi dan Manajemen, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi DKI Jakarta, serta Klinik Pendidikan Matematika dan IPA. Pada kesempatan tersebut, para peserta mendapatkan materi terkait menciptakan lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan seksual, penuntasan perundungan di satuan pendidikan, serta materi terkait intoleransi. 

Selain menerima materi terkait intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan, para peserta juga mendapatkan materi terkait perencanaan berbasis data sekaligus melakukan praktik langsung analisis profil pendidikan khususnya pada dimensi karakter peserta didik dan lingkungan sekolah. Pada hari kedua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok di mana setiap kelompok mendiskusikan satu dimensi peserta didik. Hasil diskusi lalu dipresentasikan dan ditanggapi oleh tim teknis dari Direktorat SMP.

Ditemui di sela-sela kegiatan, Kepala SMP Pusaka Ciranjang Kurnaesih, mengungkapkan pendapatnya mengenai kegiatan workshop yang diselenggarakan Direktorat SMP. “Materi yang dibawakan menjadi bekal khususnya kepada saya untuk mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual di satuan pendidikan. Saya jadi lebih memahami bagaimana tip membuat lingkungan yang lebih kondusif di sekolah. Kemudian bila sampai terjadi ketiga hal tersebut, saya juga mendapat gambaran apa yang harus sekolah lakukan. Lalu mengenai materi perencanaan berbasis data dan praktik analisis profil pendidikan juga baru kali ini saya dapatkan. Jadi kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi saya,” tutur Kurnaesih. 

Di akhir kegiatan, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMP berharap kegiatan ini bisa memberi manfaat dan diimplementasikan secara nyata di wilayah masing-masing. “Kami berharap materi yang sudah diterima peserta tidak hanya berhenti di sini saja, namun bisa didiseminasikan ke teman-teman baik di Dinas Pendidikan maupun satuan pendidikan sehingga bisa diimplementasikan di daerah masing-masing. Mungkin tidak mudah, tetapi saya yakin selama kita memiliki niat dan berusaha maka hasilnya akan baik,” ujar Mega.

Workshop Penguatan Manajemen UKS

Baca Juga  Peran dan Tugas Pemerintah Daerah dalam PPDB 2023

Selain menggelar Workshop Pencegahan Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi, Bidang Peserta Didik juga menggelar kegiatan “Workshop Penguatan  Manajemen UKS” secara paralel di waktu dan tempat yang sama. Peserta yang dihadirkan juga berasal dari Dinas Pendidikan wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan jumlah peserta sebanyak 65 orang. 

Kegiatan ini terselenggara guna mendorong penguatan manajemen UKS di tingkat Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan sekaligus melakukan sinkronisasi kebijakan Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah terkait persentase capaian strata paripurna UKS di satuan pendidikan pada tahun 2024 mendatang.

Dalam kegiatan Workshop Penguatan Manajemen UKS para peserta menerima materi terkait Sekolah Sehat dalam Kerangka UKS, Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja SMP, Program Gizi Remaja dalam UKS SMP, Kesehatan Jiwa dan Deteksi Dini NAPZA, dan Pengembangan Sanitasi Sekolah. Materi-materi tersebut disampaikan oleh para narasumber dari UNICEF, Departemen Gizi Masyarakat IPB, GIZ, UNFPA, dan Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan.

Hadir sebagai salah satu peserta, Nuraini dari TP UKS Kabupaten Cianjur mengungkapkan rencananya setelah mengikuti kegiatan ini. “Cianjur sudah sangat concern dengan UKS, namun hari ini saya mendapatkan pengetahuan baru dari para narasumber. Selepas kegiatan ini, saya berserta teman-teman dari TP UKS Kabupaten Cianjur akan melakukan audiensi ke sekolah-sekolah bagaimana manajemen UKS dapat dilaksanakan di sekolah,” ungkap Nuraini.

Dengan terlaksananya kedua workshop tersebut, satuan pendidikan maupun Dinas Pendidikan diharapkan mampu menciptakan lingkungan aman bagi peserta didik baik melalui langkah pencegahan tiga dosa besar maupun melalui penguatan manajemen UKS. Bidang Peserta Didik Direktorat SMP secara berkala juga akan terus memberikan fasilitasi, pendampingan, dan advokasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota terkait progam pembinaan peserta didik sesuai dengan tupoksi Direktorat SMP.

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top