Direktorat SMP Gelar Penguatan Standar Pelayanan Minimal untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Halo, Sobat SMP! Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang berkualitas. Dengan berbagai kebijakan pendidikan yang dilakukan, pemerintah telah berhasil memperluas akses pendidikan dasar dan menengah secara signifikan.

Meskipun akses pendidikan telah diperluas, salah satu hal yang masih menjadi tantangan bagi dunia pendidikan di Tanah Air adalah pemerataan kualitas dan mutu pendidikan. Maka dari itu, pemerintah terus berupaya untuk mewujudkan amanat UUD 1945 dengan berbagai upaya.

Dalam rangka mewujudkan perencanaan pendidikan dan pengembangan sekolah yang efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya untuk memberikan penguatan kepada pemangku kepentingan bidang pendidikan di daerah dan pengelola sekolah dalam hal perencanaan berbasis data.

Sejalan dengan visi dan misi Kemendikbudristek dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas tinggi, Direktorat Sekolah Menengah Pertama telah merencanakan program kegiatan untuk memberikan pendampingan penguatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dalam rangka peningkatan mutu jenjang SMP.

Pada pembukaan acara Penguatan Pemenuhan SPM Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan Jenjang SMP di Tangerang Selatan, yang juga bersamaan dengan pembukaan acara Pendampingan Perencanaan Berbasis Data Jenjang SMP di Kota Tangerang pada Selasa (12/7), Koordinator Bidang Tata Kelola Kelembagaan Direktorat SMP Dr. Eko Susanto, M.Si. mengatakan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan berdasarkan perencanaan berbasis data dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, pendampingan terhadap penguatan SPM kepada pemerintah daerah perlu diperlukan.

Eko menyampaikan ada tiga tema yang diusung untuk penguatan SPM. Pertama adalah pemenuhan Angka Partisipasi Sekolah (APS), selanjutnya adalah pemenuhan kualitas hasil belajar literasi, dan juga pemenuhan kualitas hasil belajar numerasi.

“Materi yang ingin kami sampaikan kepada Bapak/Ibu sekalian untuk tema penguatan SPM ini adalah bagaimana kita membaca platform Rapor Pendidikan sebagai pijakan kita bersama untuk menyusun perencanaan ke depan dengan melihat dan merefleksikan diri kita masing-masing, di daerah kita masing-masing, apa permasalahan yang perlu kita hadapi,” jelas Eko.

Pada kesempatan yang sama, Subkoordinator Kelembagaan dan Sekolah Penggerak Roelly Herdyanto, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan kepada dinas pendidikan kab/kota dan pengelola satuan pendidikan dalam menyusun perencanaan pendidikannya secara tepat dan berbasis pada kondisi profil pendidikan di masing-masing daerah/atau satuan pendidikan.

“Kami laporkan juga mekanisme pelaksanaan pendampingan di dua kegiatan ini dengan menggunakan sistem diskusi kelompok. Para Peserta akan didampingi oleh fasilitator  yang bertugas, memandu peserta  untuk melakukan praktik analisis yang ada pada Profil Pendidikan, dalam menentukan masalah, akar Masalah dan usulan pembenahan baik untuk pemda maupun satuan pendidikan.

Ada pun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini berasal dari unsur Staf Khusus Mendikbudristek, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, perwakilan Sekretariat Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen, tim Direktorat SMP, dan juga tim fasilitator.

Peserta pada kegiatan kali ini adalah kepala bidang SMP dari dinas pendidikan kabupaten/kota serta Perwakilan B2PMP/BPMP. Para peserta berasal dari provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan juga Kepulauan Riau.

Selama empat hari (12-15 Juli 2022), peserta menerima berbagai materi terkait perencanaan berbasis data dalam rangka penguatan pemenuhan SPM. Beberapa materi yang diterima oleh peserta seperti Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data, Platform Rapor Pendidikan Daerah, pengenalan dan simulasi MARKAS, inspirasi program penguatan literasi dan numerasi, strategi pendampingan perencanaan berbasis data bidang tata kelola, perencanaan berbasis data tingkat kab/kota dalam rangka pemenuhan SPM, serta praktik analisis akar masalah dan PBD pada platform Rapor Pendidikan.

Salah satu peserta, yakni Julianto yang merupakan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Jaya, mengatakan bahwa sangat senang bisa mengikuti acara ini. Menurut Julianto acara penguatan SPM ini sangat bermanfaat, terutama dalam membaca dan menganalisis Rapor Pendidikan.

“Manfaat yang kami terima setelah mengikuti acara ini sangat banyak. Namun yang sangat penting di sini adalah bagaimana cara kita menganalisis profil pendidikan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami lebih paham bagaimana cara menganalisis Rapor Pendidikan ini yang selanjutnya nanti akan kami implementasikan kepada seluruh satuan pendidikan yang berada di daerah kami,” ujar Julianto.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Kabupaten Deli Serdang, Elfiami Sinambela, menuturkan bahwa mereka akan menindaklanjuti kegiatan penguatan ini dengan melaksanakan pendampingan bagi satuan pendidikan di wilayahnya. Elfiami berhadap dengan menggunakan perencanaan berbasis data ini maka SPM bisa terpenuhi.

“Kegiatan ini nantinya akan kami tindaklanjuti dengan melaksanakan pendampingan di sekolah-sekolah, sehingga nantinya kita harapkan kita dapat memenuhi SPM tahun demi tahunnya dengan menggunakan konsep perencanaan berbasis data,” tutur Elfiami.

 

Baca Juga  Tindaklanjuti Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum, Direktorat SMP Beri Pendampingan Klinis

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top