Direktorat SMP Gelar Pendampingan Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Guna memastikan implementasi pendidikan karakter di satuan pendidikan, Pokja Regulasi dan Tata Kelola Satuan Pendidikan Direktorat Sekolah Menengah Pertama melaksanakan Pendampingan Apresiatif Pengembangan Kegiatan Peserta Didik Ekstrakurikuler dan UKS secara pada 9 – 11 November 2022 secara daring dengan memanfaatkan platform video konferensi. 

Pada kegiatan pendampingan apresiatif ini, tim Direktorat SMP menggali informasi pelaksanaan dan memetakan permasalahan kegiatan pengembangan peserta didik melalui UKS dan ekstrakurikuler dalam kerangka implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ketua Pokja Regulasi dan Tata Kelola Satuan Pendidikan Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Harnowo Susanto, S.E., M.Pd., menjelaskan tujuan utama digelarnya kegiatan ini.

“Untuk memastikan program pendidikan karakter di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan visi misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, maka Direktorat SMP menggelar pendampingan apresiatif. Karena seluruh program Merdeka Belajar bermuara pada terbentuknya pelajar Pancasila, maka kami menggelar sejumlah agenda untuk menguatkan pendidikan karakter peserta didik melalui Ekstrakurikuler dan UKS. Beberapa hari lalu kami sudah menggelar talkshow di satuan pendidikan dan sekarang kami menggelar pendampingan ini,” papar Harnowo. 

Sebanyak 33 Kabupaten/Kota telah berhasil didampingi secara daring oleh para petugas pendamping. Para petugas menggali informasi dari kepala sekolah, guru, dan dinas pendidikan di tiap Kabupaten/Kota yang mengacu pada instrumen melalui metode wawancara. Pada sesi pendampingan, pihak satuan pendidikan dan dinas pendidikan juga mendapatkan sejumlah masukan dan penguatan terkait strategi pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Selain dilaksanakan secara daring, pendampingan apresiatif juga dijadwalkan berlangsung secara luring dengan menyasar sebanyak 30 Kabupaten/Kota dengan sampel sebanyak 3 sekolah dan 1 Dinas Pendidikan di setiap wilayah. Harnowo juga menjelaskan bahwa pelaksanaan secara hybrid merupakan strategi khusus guna menjangkau cakupan wilayah yang lebih luas secara efektif dan efisien. 

“Kita menggunakan dua metode, yaitu secara daring dan luring. Untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau, kami memutuskan pendampingan dilakukan secara daring agar lebih efektif dan efisien. Setelah ini kami akan menerjunkan tim ke daerah-daerah untuk mendampingi daerah lain yang belum mendapatkan pendampingan secara luring. Targetnya pendampingan luring dan daring akan selesai pada akhir minggu ketiga November,” ucap Harnowo.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi forum dialog yang baik bagi satuan pendidikan, Dinas Pendidikan, dan Direktorat Sekolah Menengah Pertama yang mendorong pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila secara masif. Data dan informasi yang terhimpun juga diharapkan dapat memberi gambaran terkait penyelenggaraan, pengembangan, dan pengalaman pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sekaligus tantangan yang dihadapi untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.

 

Baca Juga  Survei Lingkungan Belajar Kembali Diperpanjang Hingga 30 September 2022

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top