Dimulainya Masa Pergerakan Nasional di Tanah Air

Halo Sobat SMP! Seperti yang sudah kalian ketahui, bangsa kita telah tertindas cukup lama akibat kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa Barat. Akibatnya, muncullah perlawanan-perlawanan dari berbagai daerah di Nusantara seperti Sultan Hasanuddin di Makassar, Teuku Umar di Aceh, Sultan Agung Tirtayasa di Banten, Pattimura di Maluku, dan masih lagi.

Namun, perlawanan dari daerah-daerah tersebut terbilang masih belum bisa mengusir penjajah dari Tanah Air kita. Pasalnya, kekuatan kita saat itu masih terpecah-belah akibat hanya berjuang untuk daerahnya masing-masing. Politik adu domba yang dilakukan oleh pemerintahan Hindia-Belanda juga menambah parah keadaan persatuan kala itu.

Penindasan yang dilakukan oleh para kompeni berangsur-angsur mulai berkurang. Berkat Kebijakan Politik Etis atau Politik Balas Budi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda, banyak lahir anak-anak bumiputera yang memiliki wawasan dan pemikiran untuk mempersatukan bangsa ini.

Hingga pada tahun 1908, lahirnya sebuah organisasi yang menjadi pemrakarsa pergerakan nasional untuk meraih kemerdekaan. Organisasi tersebut adalah Boedi Oetomo, sebuah wadah bagi anak-anak STOVIA untuk saling bertukar pikiran dan ide.

Boedi Oetomo merupakan sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 20 Mei 1908. Namun organisasi Boedi Oetomo bukan bersifat politik, melainkan hanya bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan.

Meskipun tidak terjun ke bidang politik, Boedi Oetomo cukup menjadi pemantik semangat perjuangan kemerdekaan bagi anak-anak bangsa lainnya. Hal tersebut terbukti dengan lahirnya organisasi-organisasi lain yang terjun di bidang politik sepeti Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah dan masih banyak lagi.

Selain menjadi pemantik api perjuangan, lahirnya Boedi Oetomo juga menandai berakhirnya masa perjuangan yang bersifat kedaerahan dan mulai menuju era perjuangan yang bersifat nasional. Perlawanan dengan fisik pun berangsur-angsur beralih ke perlawanan secara diplomatis.

Namun, apakah Sobat SMP tahu apa yang menjadi faktor pemicu dimulainya pergerakan nasional ini? Ya, ada dua jenis faktor yang membuat pergerakan nasional ini dimulai, yaitu faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri. Yuk simak penjelasan selengkapnya!

  • Faktor dari dalam negeri
Baca Juga  Kiprah Ahmad Dahlan dalam Dunia Pendidikan Tanah Air

Faktor ini berasal dari hati dan sanubari rakyat Indonesia itu sendiri dalam usaha membebaskan diri dari belenggu kolonialisme yang dilakukan oleh para penjajah. Beberapa contohnya seperti Adanya tekanan dan penderitaan yang terus-menerus akibat penjajahan, adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri bangsa, serta rasa senasib-sepenanggungan yang dirasakan bersama sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara.

  • Faktor dari luar negeri

Faktor dari luar negeri pengaruhnya tidak sekuat faktor dalam negeri. Namun, meski begitu tetap saja terdapat hal-hal yang mendukung munculnya pergerakan nasional. Beberapa di antaranya seperti kebijakan Politik Etis yang membuat anak-anak bumiputera mengenyam pendidikan, munculnya paham liberalisme dan hak asasi manusia pascakemerdekaan Amerika dan Revolusi Prancis, kemenangan Jepang atas Rusia di tahun 1905 yang membangkitkan rasa percaya diri bangsa Asia-Afrika untuk lepas dari penjajahan bangsa Barat, dan masih banyak lagi.

Setelah lahirnya era pergerakan nasional, semangat juang putra dan putri bangsa semakin meningkat tajam. Perlawanan-perlawanan secara diplomatis terus dilakukan demi satu tujuan, yakni INDONESIA MERDEKA!

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top