Dibalik Sejarah Pemilihan Umum Republik Indonesia

Halo, Sobat SMP! Selesai pencoblosan, yuk simak sejarah pemilu di Indonesia yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1955. Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955 (Pemilu 1955) merupakan pemilihan umum pertama yang sering dikatakan sebagai pemilu paling demokratis di Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1955. Pemilu ini berlangsung pada saat keamanan nasional tidak kondusif.

Pemilu tahun 1971 hingga 1997, terjadi sebanyak enam kali penyelenggaraan. Pada masa tersebut, semata-mata ditujukan untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II, sedangkan pemilihan presiden dipilih oleh MPR. Pemilu tahun 1971 diselenggarakan oleh berbagai partai politik. Pada pemilu kali ini, Golkar menjadi partai pemenang dengan perolehan suara terbanyak yakni, 62,82%. Tahun 1977-1997, persaingan pada pemilu masih didominasi oleh Golkar. Tahun 1988, Soeharto digantikan oleh BJ. Habibie hingga diselenggarakan Pemilu berikutnya (Sidang Istimewa MPR RI, 23 Juli 2001, melalui Ketetapan MPR RI No. 11/MPR/2001)

Pada masa pemerintahan BJ. Habibie, pemilu yang pada awalnya diagendakan tahun 2002 dipercepat pelaksanaannya menjadi tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik. Pemilu ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999, namun tak lama, BJ. Habibie turun dari jabatannya. Hasilnya, MPR RI mengangkat Abdurrahman Wahid (Gus dur) dan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Kemudian pasangan tersebut berganti menjadi Megawati Soekarnoputri dengan Hamzah Haz. pergantian kepemimpinan ini terjadi sebagai hasil dari rapat istimewa MPR RI tanggal 23 Juli 2001 dan berdasarkan Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/2001. 

Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang presidennya dipilih langsung oleh rakyat. Penerapan peraturan ini terjadi setelah amandemen UUD 1945. Pemilu kali ini juga memerintahkan pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). 24 partai politik berpartisipasi dalam pemilu yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004. Pada pemilu tahun 2004, Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden tahun 2004 hingga 2009.  

Sebanyak 44 partai politik berpartisipasi pada pemilu 2009. Puluhan partai politik ini terdiri dari 38 partai politik nasional dan 6 partai lokal Aceh. Pelaksanaan pemilu 2009 digelar pada dua hari berbeda, hari pertama dilaksanakan tanggal 9 April 2009 untuk DPR, DPD, dan DPRD. Lalu, tanggal 8 Juli 2009 dilaksanakan pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden. Di pemilu tahun ini, Susilo Bambang Yudhoyono mampu meraih kemenangan pada periode  keduanya dengan Bapak Boediono. Seiring berjalannya waktu, partai politik yang berpartisipasi kian sedikit. Tepat tahun 2014, hanya ada 15 partai politik yang ikut dalam pemilu, 12 partai politik nasional dan 3 partai lokal Aceh. 

Sejarah pemilu dari tahun ke tahun adalah cerminan dari perjalanan panjang demokrasi kita. Dari perjuangan awal untuk mendapatkan hak pilih hingga proses yang semakin terbuka dan inklusif, setiap pemilu adalah tonggak penting dalam membangun negara kita. Namun, dalam menatap masa depan, Sobat SMP harus mengingat betapa berharganya hak kalian untuk memilih. Dengan memahami sejarah pemilu, Sobat SMP dapat menghargai pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi. Melalui kehadiran dan suara, Sobat SMP dapat membentuk masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini. Maka dari itu, marilah kita bersama-sama menjaga dan memperkuat nilai-nilai demokrasi, agar warisan ini dapat terus diwariskan kepada generasi yang akan datang.

 

Baca Juga  Memahami Siklus Hidrologi: Proses Perpindahan Air di Bumi

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Sumber:

https://www.kpu.go.id/koleksigambar/1_OK_-_SEJARAH_PEMILU_1-5.pdf 

https://kesbangpol.kapuashulukab.go.id/sejarah-dan-hasil-pemilihan-umum-1955/

Scroll to Top