Bentuk Karakter Remaja Positif, Inilah Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Sobat SMP, ketika mulai beranjak dewasa, remaja banyak mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis. Salah satu perubahan besar yang dialami adalah perubahan sistem reproduksi. Oleh karena itu, penting sekali untuk membekali para remaja SMP dengan pendidikan kesehatan reproduksi secara komprehensif.

Kesehatan reproduksi tidak hanya sebatas kesehatan organ fisik, loh. Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh. Tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.

Sebagai institusi yang bertugas memberikan pendidikan dan membentuk karakter peserta didik, sekolah wajib memberikan pendidikan kesehatan reproduksi melalui proses pengajaran dan pembelajaran berbasis kurikulum yang mencakup aspek kognitif, emosional, fisik dan sosial dari kesehatan reproduksi. 

Pendidikan reproduksi yang komprehensif  bertujuan untuk membekali peserta didik dengan informasi yang akurat, mengembangkan keterampilan (life skills), membentuk sikap dan nilai-nilai  positif yang akan memberdayakan mereka untuk Mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan diri, mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghargai, mempertimbangkan pilihan dengan bijak, serta memahami dan memastikan perlindungan atas hak individu.

Lalu, apa yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk memberikan dan mendukung pendidikan reproduksi di sekolah? 

1. Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah dapat diberikan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler, Integrasi kesehatan reproduksi di dalam diversifikasi kurikulum yaitu pada mata pelajaran IPA dan PJOK. Sedangkan pada kegiatan kokurikuler dapat diberikan penugasan atau pekerjaan rumah ataupun

tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Selain kegiatan kokurikuler dan intrakurikuler, pendidikan kesehatan reproduksi juga dapat diselipkan pada kegiatan ekstrakurikuler contohnya dengan membuat program konselor sebaya, duta kesehatan reproduksi, dan pramuka. 

2. Pelayanan kesehatan

Baca Juga  Sinergi Bersama Tingkatkan Status Kesehatan Sekolah dan Peserta Didik Melalui KSS

Pelayanan kesehatan yang dapat menunjang pendidikan reproduksi di sekolah adalah dengan menjadikan layanan bimbingan konseling sebagai platform pendidikan seperti membuka layanan konseling individual, konseling kelompok, bimbingan klasikal, konsultasi, kolaborasi dengan berbagai pihak, pengembangan media BK, dan pengelolaan kotak masalah. 

3. Pembinaan lingkungan sehat

Setelah memberikan wawasan mengenai pendidikan kesehatan reproduksi, sekolah juga diharapkan mampu memberi rasa aman dan nyaman melalui pembinaan lingkungan sehat. Pihak sekolah dapat mencoba membuat program kawasan tanpa pornografi dan sekolah ramah anak.

Bukan hanya sekadar program, pendidikan kesehatan reproduksi yang merupakan bagian dari Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) ini juga harus disampaikan dalam bahasa yang sederhana, aplikatif, terbuka dan eksploratif, yang kemudian dibalut dengan rasa aman dan nyaman di sekolah. Yuk, bersama-sama dampingi peserta didik untuk bertumbuh menjadi remaja yang sehat dan positif. 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

Bahan paparan “Pendidikan Kesehatan Reproduksi di SMP” dari UNFPA dalam kegiatan Workshop UKS (20/9/2021)

https://docs.google.com/presentation/d/1hA-69gHj1rQugqq322lD2Vo5mj3_1bmt/edit#slide=id.p1

Scroll to Top