Upaya Penanaman Budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Dilihat 20,109 pengunjung

Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengenai penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM), pemerintah pusat telah memberi wewenang kepada pemerintah daerah untuk perizinan pembelajaran tatap muka di tahun 2021. Namun, pelaksanaan PTM tentu harus dengan berbagai syarat dan ketentuan.

Salah satu yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka adalah PHBS, yaitu Penerapan Hidup Bersih dan Sehat. Sebelumnya, apakah Sobat SMP sudah mengetahui apa itu Penerapan Hidup Bersih dan Sehat?

Menurut Permenkes No. 2269/Menkes/PER/XI/2011, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

PHBS, terutama di lingkungan pendidikan,perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan dan juga keselamatan seluruh siswa, tenaga pendidikan, dan juga warga sekolah lainnya. Oleh karena itu, Sobat SMP harus mengetahui berbagai indikator PHBS di jenjang pendidikan SMP.

Berdasarkan pedoman PHBS, ada banyak indikator PHBS pada pendidikan di tingkat SMP sederajat. Contoh indikatornya seperti jajan di kantin sehat, mencuci tangan dengan air dan sabun, membuang sampah pada tempatnya, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, membawa makanan sehat setiap hari, melakukan aktivitas fisik secara teratur, memelihara kebersihan diri, memelihara kesehatan reproduksi, dan memelihara kesehatan jiwa.

Upaya penanaman perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah

Selain memerhatikan indikator PHBS, diperlukan juga melakukan upaya-upaya penanaman perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, terlebih di tengah pandemi COVID-19. Berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa kita lakukan:

  • Peningkatan literasi kesehatan
Baca Juga  Karnaval Merdeka Belajar Semarakkan Kota Pelajar

Literasi adalah hal yang cukup mendasar. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sekolah sampai terjadi perubahan perilaku terkait dengan perilaku standar yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama infeksi virus corona. Penanaman literasi bisa dimulai dari hal-hal paling dasar seperti menerapkan 3M, melakukan aktivitas fisik kebugaran, dan menjaga pola makan yang sehat.

  • Peningkatan pemberdayaan masyarakat sekolah

Pemberdayaan masyarakat sekolah juga harus turut ditingkatkan dengan melakukan berbagai gerakan kesehatan di sekolah. Contohnya seperti Gerakan Sekolah KTR (Kawasan Tanpa Rokok), Gerakan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), Gerakan Gigi Sehat Senyum Berseri, dan masih banyak yang lainnya.

  • Pemaksimalan fasilitas UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi salah satu sarana yang cukup penting dalam penerapan PHBS di kawasan sekolah. UKS sebagai sarana kesehatan utama di sekolah haruslah dimaksimalkan penggunaannya. Oleh karena itu, Direktorat SMP juga akan mengadakan program Pembinaan dan Pengembangan UKS.

Jadi, itulah tadi beberapa upaya penanaman budaya PHBS di ruang lingkup sekolah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk seluruh Sobat SMP di mana pun berada. Jangan sampai lalai dalam melaksanakan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka ya!

Referensi:

Webinar Hari Air Sedunia Direktorat SMP 22 Maret 2021

https://promkes.kemkes.go.id/pedoman-phbs diakses pada 30 Maret 2021

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/01/pembelajaran-semester-genap-20202021-tetap-mengacu-skb-empat-menteri diakses pada 30 Maret 2021

 

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top