Semarak Momen Hari Kelahiran Pancasila, Direktorat SMP Kembali Gelar PJJE Secara Virtual Bertajuk “Profil Pelajar Pancasila”

Dilihat 17,759 pengunjung

Pada tanggal 1 Juni 2021 kemarin kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Dalam momen tersebut, Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kembali mengadakan program Pembinaan Jarak Jauh Ekstrakurikuler (PJJE) Ekstrakurikuler yang bertajuk “Profil Pelajar Pancasila”.

Acara ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut pada 3 s.d. 4 Juni secara virtual (daring) melalui aplikasi Zoom. Webinar dihadiri oleh Dinas Kabupaten/Kota, LPMP, peserta didik dan guru pendamping dari berbagai daerah di Indonesia. Selain secara virtual, beberapa peserta didik juga datang ke lokasi yang berada di Permata Hijau, Jakarta, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hari pertama, acara dibuka oleh Direktur Direktorat SMP Mulyatsyah dan Koordinator Bidang Peserta Didik Maulani Mega Hapsari. Selain itu, webinar ini menghadirkan berbagai narasumber seperti Asintel Kasdam Jaya Kolonel Infanteri Putra Widyawinaya, Widyaprada Ahli Utama Kemdikbudristek Poppy Dewi Puspitawati, praktisi pendidikan Raden Ridwan Hasan Saputra, dan juga penyanyi sekaligus influencer muda Alsa Putri Aqila.

Dalam sambutannya, Mulyatsyah menyampaikan visi Indonesia ke depan, yakni bagaimana kita mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

“Pelajar Pancasila esensi utamanya adalah bagaimana kita membangun sikap-sikap dan kemampuan kritis dari anak-anak kita, mampu melakukan eksplorasi dan berpikiran kreatif, mampu melakukan upaya-upaya dengan kemandirian, memiliki keimanan, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, serta mampu melakukan kolaborasi, bergotong-royong, dan berkebhinekaan global,” sambut Mulyatsyah dalam pembukaan webinar.

Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMP Maulani Mega Hapsari juga mengatakan bahwa pembentukan karakter dari peserta didik adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus dilakukan bersama-sama.

“Saya yakin anak-anak Indonesia itu sebenarnya sudah berkarakter atau berprofil Pelajar Pancasila. Tetapi tugas kita bersama-sama adalah untuk menggali kembali, mengingatkan kembali bahwa kalian itu punya potensi, kalian adalah anak-anak yang religius, mandiri, kreatif, bernalar kritis, bisa bergotong royong, serta mungkin yang berbeda dari sebelumnya adalah kalian anak-anak yang berkebhinekaan global,” tegas Mega.

Setelah dibuka oleh Direktur SMP dan Koordinator Bidang Peserta Didik, Kolonel Putra Widyawinaya memulai materi pertama yang bertemakan Memperkuat Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Menjaga Stabilitas Nasional. Kolonel Putra menjelaskan belakangan ini kita dilanda isu intoleransi dan radikalisme. Oleh karena itu, para pelajar harus peduli akan isu ini agar bangsa tidak terpecah belah.

“Intinya adalah kita harus bisa bertoleransi, kita harus bisa berbagai, kita harus bisa memahami bahwa di sekitar kita ini ada perbedaan. Tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh ada kekerasan. Kita harus bisa memahami perbedaan itu,” jelas Putra.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Poppy. Dalam paparannya, Poppy membawakan tema Pancasila dalam Pembentukan Karakter. Poppy menjelaskan bahwa Pancasila sangat berperan penting dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa.

“Kita baru saja merayakan Hari Lahir Pancasila. Jadi mudah-mudahan dengan Pancasila kita bisa menciptakan pelajar-pelajar yang berkarakter, Pelajar Pancasila yang hebat sehingga Indonesia Emas 2045 bisa kita raih,” jelas Poppy.

Pemateri ketiga di hari pertama adalah Raden Ridwan Hasan Saputra. Ia membawakan materi tentang Profil Pelajar Pancasila Jenjang SMP Beriman, Bertakwa, dan Berkarakter. Dalam materinya, Ridwan mengatakan bahwa selain cerdas dan bernalar kritis saja tidak cukup untuk menjadi pemimpin. Seorang Pelajar Pancasila juga harus beriman, bertaqwa, dan berkarakter.

“Jadi, yang namanya kepintaran harus didukung dengan iman dan takwa serta akhlak yang baik. Makanya seorang Pelajar Pancasila harus yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa juga mengajarkan kita untuk beriman dan bertakwa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, sesuai dengan sila pertama,” ujar Ridwan.

Setelah Ridwan, acaranya selanjutnya adalah bincang-bincang bersama penyanyi Alsa Aqila. Alsa menceritakan kiprah kesuksesannya dalam berkarier di bidang musik. Namun, Alsa juga menegaskan kalau pendidikan tak kalah penting dengan karier.

“Aku pikir pendidikan penting kan, jadi enggak bisa mengandalkan karier aja. Harus punya bekal ilmu untuk cadangan juga,” kata Alsa.

Acara hari pertama ditutup dengan penampilan Alsa membawakan lagu Bendera dari grup band Cokelat. Para peserta webinar luring dan daring ikut larut bernyanyi bersama dalam kemeriahan yang sedang berlangsung.

Di hari kedua, ada pun beberapa pemateri seperti CEO @Dibspro.id Muhammad Adib Ikhsani, Komisioner KPAI Retno Listyarti, dan juga atlet karate Muhammad Akio Zaiko.

Adib memulai materi pertama di hari kedua dengan membawakan tema Kreativitas Kewirausahaan. Adib menceritakan pengalamannya ketika memulai wirausaha dan juga memberikan motivasi bagi para peserta didik yang ingin menjadi seorang wirausahawan. Menurut Adib, jangan terpaku pada satu hal untuk memulai usaha. Cobalah menggunakan alternatif lainnya jika hal yang pertama gagal.

“Ada peribahasa tiada rotan akar pun jadi. Kalau kita tidak punya, kita bisa pakai cara lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujar Adib.

Setelah Adib, pemateri berikutnya adalah Komisioner KPAI Retno Listyarti. Retno menyampaikan materi mengenai Generasi Cerdas Anti-Cyber Bully. Dalam pemaparannya, Retno menjelaskan kalau perundungan atau bullying tidak hanya bisa terjadi di dunia nyata, namun juga di dunia maya seperti internet.

“Kita harus memberikan edukasi sedini mungkin. Harusnya seorang anak yang pancasilais tidak melakukan tindakan-tindakan buruk seperti menyakiti orang lain atau cyber bullying tadi. Selain itu, jangan biarkan anak sendirian dalam menghadapi cyber bullying,” tegas Retno.

Sesi terakhir di hari kedua adalah berbincang-bincang dengan atlet karate Muhammad Akio Zaiko. Ia adalah seorang atlet karate yang sudah wara-wiri di dunia internasional. Akio menceritakan bagaimana menyeimbangkan antara prestasi akademik dan nonakademik.

“Alhamdulillah sejauh ini masih tetap berprestasi dan naik kelas karena akademik juga tidak kalah penting. Untuk semuanya yang mau berprestasi pastinya harus selalu semangat, tingkatkan niat, dan jangan lupa berdoa karena semuanya tidak akan terjadi tanpa kehendak Tuhan Yang Maha Esa,” tutup Akio.

Peserta yang aktif bertanya kepada narasumber diberikan apresiasi berupa uang elektronik. Di akhir acara juga para peserta ditugaskan untuk memberi tanggapan serta mengimplementasikan materi yang telah didapat di kehidupan sehari-hari. 

Agar menambah semarak momen Hari Kelahiran Pancasila, peserta didik juga dipersilakan untuk mengunggah foto atau video di Instagram yang mencerminkan Pelajar Pancasila, lalu menandai unggahannya ke akun instagram @pesertadidik.dit.smp dan juga @ditsmp.kemdikbud.

Para peserta mengaku senang dengan acara webinar Profil Pelajar Pancasila. Menurut mereka, acara ini sangat seru dan juga bermanfaat.

“Seru sih, ketemu teman-teman baru. Alhamdulillah dapat banyak pengetahuan dari narasumber-narasumber yang ada,” ujar Randhika dari SMPN 19 Jakarta.

“Seneng sih jadi banyak tahu hal-hal baru contohnya kaya hal bullying dan gimana cara mencegah bullying. Jangan takut berbicara kalau di-bully, terutama pada orang tua. Bisa juga sama guru atau teman yang mau mendengarkan,” ucap Wineke dari SMPN 1 Depok.

“Cita-cita aku emang jadi pengusaha, jadi materi kewirausahaan tadi bermanfaat banget buat aku,” kata Cinta Audia Zaydani dari SMPN 2 Depok saat ditanya materi mana yang paling menarik baginya.

“Senang bisa mewakili sekolah ikut acara ini. Materi cyber bullying sangat menarik karena belakangan ini banyak banget cyber bullying di internet seperti di Instagram,” kata Nazura Zahra, perwakilan siswi SMPN 19 Jakarta.

Jadi, seperti itulah keseruan acara Pembinaan Jarak Jauh Ekstrakurikuler Profil Pelajar Pancasila. Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi para peserta didik di mana pun berada.

 

Baca Juga  Memanfaatkan Waktu Luang untuk Budidaya Tanaman Obat Keluarga

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Scroll to Top